Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nursyahbani Katjasungkana, Perempuan dalam Perjuangan Reformasi 1998

Kompas.com - 23/04/2021, 14:13 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Dari bandara mau ke rumah juga susah, nggak bisa lewat karena sudah kerusuhan itu," ungkar Nur.

Karena kerusuhan pecah, suasana pun tidak kondusif untuk melakukan rapat. Rapat pun ditunda ke tanggal 17 Mei.

"Itu kita di Metropole, kantornya Jurnal Perempuan, akhirnya bisa rapat di situ untuk konsolidasi. Di situ pertama-tama kita mengeluarkan pernyataan bahwa kita mendukung mahasiswa, reformasi, juga meminta Soeharto turun," kata Nur.

Di samping itu, Nur dan kawan-kawannya menghubungi sejumlah jaringannya. Sebanyak 75 perempuan berhasil dikumpulkan untuk membentuk Koalisi Perempuan Indonesia untuk Demokrasi dan Keadilan. Rencananya, koalisi ini akan ikut turun ke jalan pada demonstrasi 18 Mei 1998.

Siaga satu, kelompok perempuan dilarang turun ke jalan

Meski koalisi telah terbentuk, jalan mulus tak ditemui Nur dan kawan-kawan.

"Salah satu teman bilang, besok siaga satu, jadi sebaiknya kelompok perempuan enggak turun, waktu itu ketua BEM UI juga melarang kelompok perempuan untuk ikut," kata Nur.

Perdebatan pun terjadi, Nur dan perempuan lainnya bersikeras ingin ikut demonstrasi.

"Kita merasa insulted (terhina) ke teman-teman yang mengatakan perempuan enggak boleh turun," ungkap Nur.

Baca juga: Nurmaya, Perempuan Penderma Nasi Bungkus dan Cerita Kejutan-kejutan yang Mengiringinya

Tekad Nur dan kawan-kawan yang bulat berbuah hasil. Mereka pun mengikuti demonstrasi pada 18 Mei 1998 bersama mahasiswa dan elemen-elemen lainnya.

"Kesepakatannya kalau situasi enggak kondusif, kita tunggu di Pintu Senayan saja dengan membacakan statement kita dan konferensi pers," kata Nur.

Namun, kendala lain harus dihadapi Nur.

"Teman-teman yang biasa jadi korlap (koordinator lapangan) tiba-tiba 'saya mundur' karena situasi begitu, takut akan rusuh siaga satu," jelas Nur.

"Lalu saya bilang, oke kalau enggak ada yang jadi korlap, saya yang jadi korlap," tegas Nur.

Nur menginstruksikan koalisinya untuk membeli bunga berwarna putih dan ungu. Warna ungu sengaja dipilih karena melambangkan perjuangan perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com