Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nursyahbani Katjasungkana, Perempuan dalam Perjuangan Reformasi 1998

Kompas.com - 23/04/2021, 14:13 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Namun, menjelang malam, seorang rekannya yang biasa menjadi koordinator lapangan tiba-tiba mengubah keputusannya.

"Dia bilang mau jadi korlap, ya sudah dia yang jadi korlap untuk demonstrasi besok," kata Nur.

Perempuan yang melawan

Tanggal 18 Mei 1997, tepat pukul 10.00 WIB, dengan pakaian serba hitam dan bunga putih dan ungu yang sudah dipersiapkan sejak malam, Nur dan koalisi berkumpul di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta.

"Itu panas banget, lagi terik-teriknya. Kami di situ bawa bunga dan bawa poster 'Turunkan Soeharto!" kata Nur.

Nur dan kawan-kawan berjalan kaki hingga ke lokasi demonstrasi di Gedung DPR MPR, Senayan.

"Kita masuk ke Senayan, wah, tepuk tangan membahana kedatangan kelompok perempuan di Senayan," ungkapnya.

Baca juga: Kenalan dengan Bintarti, Kartini Bidang Teknik di Blue Bird

Nur langsung diberikan panggung untuk berpidato.

"Saat itu jargonnya 'Tungto', artinya gantung Soeharto. Saya bilang ada HAM, terhadap diktator kita enggak boleh kejam langsung gantung, harusnya turunkan Soeharto, adili Soeharto, jadi jargonnya diubah jadi turunkan Soeharto, adili Soeharto!"

Demonstrasi terus dilakukan Nur dan kawan-kawan hingga 22 Mei 1998.

"Tanggal 21 itu Soeharto sudah mengumumkan mundur. Tapi kita demo tanggal 22 karena tidak setuju Habibie yang naik menggantikan Soeharto," kata Nur.

Pasca-1998, Nur masih aktif terlibat dalam berbagai gerakan perempuan yang memperjuangkan HAM dan hak-hak perempuan.

"Sejarah pergerakan perempuan di Indonesia juga panjang, sudah dari dahulu kala. Saya harap perempuan Indonesia juga tidak melupakan sejarah. Karena sejarah pergerakan perempuan, kita bisa ada pada kondisi sekarang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com