Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaji Penerapan Ganjil Genap, Polda Metro Usul Jumlah Transportasi Umum Ditambah

Kompas.com - 04/06/2021, 14:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Pemrov DKI tengah mengkaji soal penerapan kembali sistem ganjil genap di Jakarta.

Terakhir, Ditlantas Polda Metro turut terlibat dalam rapat yang digelar oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Kamis (3/6/2021).

Dalam rapat itu, Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana mengatakan bahwa pihaknya menyarankan agar jumlah transportasi umum lebih dahulu ditambah sebelum ganjil genap kembali diberlakukan.

"Kami hadir di sana, kami mengusulkan dilengkapi (jumlah) moda transportasi umum manakala diterapkan kembali ganjil genap pada masa pandemi Covid-19," kata Rusdy kepada wartawan, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Dishub DKI Sebut Angka Kasus Covid-19 Jadi Faktor Utama Keputusan Kebijakan Ganjil-Genap

Rusdy mengatakan, peningkatan pengguna transportasi umum diprediksi akan terjadi apabila ganjil genap kembali diberlakukan.

Hal itu dinilai adanya perpindahan moda transportasi yang digunakan masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Karena pada saat diterapkan ganjil genap maka akan ada perpindahan moda transportasi, dari (kendaraan) pribadi ke transportasi umum," ucap Rusdy.

Dengan demikian, lanjut Rusdy, kesiapan moda transportasi umum di beberapa jalan yang rencana akan diberlakukan ganjil genap harus diperhatikan.

Baca juga: Bergulirnya Rencana Penerapan Kembali Ganjil Genap di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta

"Karena masa pandemi Covid-19. Ini sebaiknya dilihat kesiapannya. Jangan sampai ada penumpukan di moda transportsi umum," ucap Rusdy.

Untuk diketahui, ganjil genap di Jakarta ditiadakan sejak terakhir kali diterapkan pada September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com