S menceritakan kronologi itu ke para penumpang. Lalu, ia dan pelaku dibawa petugas ke pos keamanan Stasiun Jatinegara.
Baca juga: Dua Petugas KAI Tewas Tertabrak di Jalur Rel Stasiun Cisauk
Saat diinterogasi di pos keamanan, pelaku sama sekali tidak mengakui perbuatannya kepada petugas.
Yang membuat S kemudian semakin marah, petugas tidak dapat memproses kejadian itu karena meminta bukti dan saksi.
"Akhirnya saya marah. Petugas pun bilang enggak bisa bantu proses karena minta barang bukti dan saksi," kata S.
S sesungguhnya membawa saksi, yakni teman kantornya. Akan tetapi, posisi saksi yang agak jauh dan hanya melihat ketika S tengah menendang pelaku dianggap petugas tidak cukup dijadikan sebagai kesaksian.
Petugas bahkan hanya meminta pelaku meminta maaf ke korban.
"Saya marah. Mana mungkin saya halu, marah-marah enggak jelas. Petugas pun malah ngomong minta maaf aja, seolah-olah saya cuma mengada-ada," bebernya.
Atas kejadian itu, S mengaku trauma.
"Saya sangat trauma apalagi dalam keadaan PSBB kaya gini kereta masih ramai padat sekali," aku S.
S menambahkan, ia merekam momen pelaku tidak mau mengaku di pos keamanan tersebut.
Momen itu kemudian diunggah S di media sosial. Teman-temannya juga melakukan hal serupa.
Salah satu akun @ZhaRaLa membagikan kisah S di Twitter dan menjadi viral.
"#commuterline @CommuterLine tindakan temen saya udah bener. Nendang! Gk mgkin dong orang pulang kerja capek masa tiba2 nendang2 orang. Petugas gk buat laporan apa2, karna tidak ada bukti. Trus klo gesekan gitu hrs bukti apa? Sempet orang moto? Bukti cairan??" tulis akun tersebut.
Namun, cerita itu menjadi ramai karena respons admin @commuterline yang kini telah terhapus.
Respons tersebut berbunyi: "BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? bukan sama mba nya ?? kenapa gak langsung Lapor Polisi aja Mbanya.? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti.."
Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 di Kayu Putih Jaktim, Satu RT Terapkan Micro Lockdown