Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Usut Kepemilikan Mobil Polisi Gadungan yang Pakai Pelat Nomor Palsu

Kompas.com - 16/06/2021, 19:39 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih mengusut status kepemilikan mobil Xenia yang digunakan AHH setelah ditindak karena menggunakan pelat nomor kendaraan palsu.

"Pelanggarannya ada di nopol (nomor polisi) palsu. Kami masih dalami apakah kendraaan ini asli atau tidak. Kami cek dahulu nomor sasis dan nomor mesinnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (16/6/2021).

Yusri mengatakan, pelanggaran AHH yang menggunakan mobil dengan pelat nomor palsu kini ditangani Ditlantas Polda Metro Jaya.

Terkait pengakuan AHH sebagai anggota Polri beserta kepemilikan identitas palsu ditangani penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Alasan Polisi Gadungan Beli Kartu Anggota Polri Rp 2 Juta: Agar Aman di Jalan

"Penanganan kendaraan ditangani Ditlantas Polda Metro Jaya. Tetapi untuk (Pasal) 263 KUHP tentang ID Card dan KTA Polri ditangani oleh Resmob Polda Metro Jaya," ucap Yusri.

Yusri menegaskan, AHH belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam proses pemeriksaan.

"Nanti akan kami sampaikan (mengenai status AHH). Saat ini masih kami lakukan pemeriksaan," ucap Yusri.

Polisi menindak AHH yang mengemudikan mobil dengan pelat nomor palsu serta mengaku sebagai anggota Polri di Tol Kuningan arah Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa kemarin. Saat itu AHH melintas di jalur 3 Tol Kuningan ke arah Semanggi.

Polisi yang curiga dengan mobil yang digunakan AHH kemudian memberhentikannya. Saat akan ditindak, AHH mengaku sebagai anggota Polri dengan mengeluarkan kartu identitas.

Anggota yang curiga dengan pengakuan AHH meminta untuk memberikan keterangannya di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polisi Gadungan Ditangkap Saat Gunakan Pelat Nomor Palsu

Namun saat akan tiba di Mapolda Metro Jaya, AHH berusaha merebut kunci mobil kendaraan dari tangan polisi untuk melarikan diri.

Belakangan diketahui, AHH bukan anggota Polri tetapi seorang karyawan swasta. Kartu anggota Polri didapat AHH dengan cara membeli dari seseorang seharga Rp 2 juta. Alasan pembelian kartu itu demi mempermudah dirinya jika terlibat masalah di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com