Agus mengungkapkan, Sigit mengalami gangguan kejiwaan semenjak ibunya sakit. Sejak itu, sikap Sigit sulit dikontrol dan kerap bertingkah tak jelas.
"Saat diperiksa, memang jawabannya enggak jelas. Pengakuannya enggak tahu kalau ada orang di dalam toilet," kata Agus.
Baca juga: 4 Fakta Sindikat Preman di Tanjung Priok, Berkedok Jasa Pengamanan hingga Raup Ratusan Juta Rupiah
Polisi akhirnya membebaskan Sigit setelah pihak korban memutuskan tak membuat laporan kepolisian.
"Korban enggak mau buat laporan kepolisian. Dalam 1x24 jam, dia (Sigit) enggak bisa ditahan," ujar Agus.
Sementara itu, Fika mengaku telah mengikhlaskan kasus pelecehan seksual yang menimpa ibunya. Kasus ini menjadi pelajaran baginya untuk memasang pintu kamar mandi.
Meskinya dalam hatinya, Fika masih berharap pelaku bisa dipenjara. Pihak keluarganya tak membuat laporan lantaran kondisi ibunya yang terbatas dan khawatir direpotkan dengan kasusnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.