Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Warga yang Enggan Disuntik Vaksin Covid-19, Apa Alasan Mereka?

Kompas.com - 19/06/2021, 16:59 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat terus melakukan berbagai upaya untuk mendorong seluruh masyarakat Indonesia mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk pencegahan.

Meski pelaksanaan vaksinasi masih terus berlangsung hingga saat ini, namun tak sedikit pula masyarakat yang masih belum mau mengikutinya.

Leonardo (23), misalnya. Ia mengaku tak mau terburu-buru mengikuti vaksinasi Covid-19, meski di wilayahnya sudah ada imbauan akan hal itu.

"Karena sementara ini masih memilih untuk tidak divaksin. Dibilang tidak percaya sih tidak juga, hanya saja sedang menunggu hasil vaksin terbaik, saya enggak mau buru-buru deh," kata Leonardo saat kepada Kompas.com, Sabtu (19/6/2021).

Baca juga: Sulitnya Warga di Sekitar Jakarta Mengakses Vaksin Covid-19

Berdasarkan informasi yang dia dapat di media, Leonardo menyebut ada beberapa jenis vaksin yang disetujui pemerintah.

Dia pun masih menunggu vaksin jenis apa yang paling efektif untuk digunakan.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

"Karena di Indonesia sendiri yang kita tahu sampai saat ini kurang lebih ada 7 jenis vaksin yang disetujui dan berbeda-beda fungsi, jadi kita mau pakai yang mana? " tutur Leonardo.

Saat ini, Leonardo tetap berusaha mentaati protokol kesehatan dan menjaga kondisi tubuhnya sebagai upaya melindungi diri dari Covid-19.

Baca juga: Cara Daftar dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 untuk Warga 18 Tahun ke Atas di Jakarta

Sementara Agustina (38), mengaku bahkan belum yakin dengan virus dan vaksinasi Covid-19. Ia menganggap, virus ini sama seperti virus lain yang tidak mematikan.

"Karena saya belum merasa yakin juga dengan virusnya...tentang penularannya, penyebarannya, obatnya, dan sebagainya. Banyak yang sudah divaksin tapi tetap kena Covid-19, membuat saya semakin ragu ada apa dengan virus ini," ucap Agustina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com