"Kalau kita lakukan prediksi itu bisa sampai tembus kasus aktif harian mencapai lebih dari 70.000, bahkan kalau sampai dengan Agustus bisa sampai 218.000," kata Widyastuti dalam rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Nasional secara virtual, Minggu (21/6/2021).
Prediksi lonjakan kasus aktif tersebut tidak terlepas dengan masuknya varian baru virus corona di Jakarta. Prediksi dilakukan dengan pendekatan yang moderat untuk kondisi kasus terdeteksi dengan maksimal.
"Hal ini terkait dengan prediksi adanya varian baru yang jadi perhitungan kami. Jadi kami menghitung bahwa kasus aktif harian di DKI Jakarta itu sangat luar biasa," kata Widyastuti.
Ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU khusus pasien Covid-19 di Jakarta mulai menipis. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk tempat tidur isolasi sudah mencapai 90 persen.
Baca juga: Ketika RS Rujukan Covid-19 di Jabodetabek Kolaps dan Banyak Pasien Telantar
"Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi di Jakarta, sedangkan ICU (intensive care unit) 81 persen," ujar Widyastuti dalam keterangan suara, Senin.
Padahal, kapasitas tempat tidur sudah jauh meningkat dibanding dua minggu lalu. Pada 6 Juni 2021, tempat tidur isolasi di Jakarta berjumlah 6.577, dan sekarang tersedia lebih dari 9.000.
Beberapa pasien Covid-19 pun harus telantar akibat menipisnya tempat tidur isolasi maupun ICU.
Dokter spesialis paru yang bertugas di RSUD Pasar Rebo dan RS Harapan Bunda Jakarta Timur, Eva Sri Diana, mengungkapkan fakta menyedihkan tentang pasien Covid-19 di Ibu Kota.
Dia mengatakan, antrean di instalasi gawat darurat (IGD) makin panjang. Sebagian pasien yang tidak tertangani bahkan harus berdiri atau duduk di kursi roda sembari menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: Mulai Senin Malam, Polisi Sekat 10 Jalan di Jakarta Pukul 21.00-04.00
"Pasien yang datang umumnya sudah dengan hasil positif dan gejala berat setelah sebelumnya mencoba melakukan isolasi mandiri, tetapi mereka tidak semua terlayani karena tempat tidur dan tenaga kesehatan terbatas,” tuturnya, dilansir dari Kompas.id.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 demi menampung jumlah kasus yang terus melonjak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.