JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Covid-19 yang kian mengkhawatirkan di Ibu Kota Jakarta tecermin dari keadaan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Salah satu pasien yang pernah dirawat di sana, James Andi Parinding, mengaku rumah sakit tersebut menerima pasien tiada henti.
Bahkan, demi menampung pasien baru bergejala berat, pasien yang masih positif Covid-19 tetapi sudah membaik kondisinya diminta untuk pulang.
"Sebenarnya bokap sama nyokap saya masih positif, tapi disuruh pulang karena RS Wisma Atlet masih mau dimasukin pasien baru," ujar James kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: PPKM di Jakarta Diperketat: Barbershop, Kolam Renang, hingga Bioskop Kembali Ditutup
Sebelumnya, Andi dirawat di sana beserta ibu, bapak, dan dua orang adiknya sejak 9 Juni lalu.
James mengatakan, kondisi ayah dan ibunya sudah membaik meski masih berstatus positif Covid-19. Dokter spesialis paru-paru juga sudah memberi lampu hijau bagi mereka untuk isolasi mandiri di rumah.
Ia memaklumi bahwa saat ini Covid-19 di Jakarta terus melonjak, sedangkan kapasitas di RS Wisma Atlet maupun RS rujukan Covid-19 terbatas.
"Pasien tiap hari banyak sekali yang masuk," katanya.
Sampai Rabu (23/6/2021) pukul 08.00 WIB pagi ini, tercatat ada 8.096 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Jumlah itu bertambah 299 orang dibandingkan Selasa kemarin.
Dengan begitu, 90 persen dari kapasitas rumah sakit tersebut sudah terisi.
Baca juga: Daftar 106 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta
James juga menyaksikan bagaimana pasien terus berdatangan ke RS Wisma Atlet, ditandai dengan bunyi sirene ambulans.
"Selama saya di sana itu setiap setengah jam pasti selalu mendengar ambulans yang membawa pasien yang terpapar," ujarnya.
Sementara, untuk bisa masuk dirawat di rumah sakit tersebut sangatlah susah.
James mengatakan, butuh waktu satu hari semenjak dirinya dinyatakan positif Covid-19 hingga bisa masuk ke Wisma Atlet.
Baca juga: Perpanjangan PPKM Mikro DKI Jakarta: WFH Wajib 75 Persen, Ibadah Kembali di Rumah
Bersama pasien positif lain, James diantar oleh pihak puskesmas menggunakan bus sekolah.
"Sampai di sana sudah banyak sekali pasien yang menunggu antrean untuk mendaftar ulang biar dapat kamar. Saya mengurus pendaftaran kurang lebih 2-3 jam," kata James.
Setelah melakukan pendaftaran dan dicek kesehatannya, barulah James mendapat ruangan di Tower 7 lantai 23.
(Penulis : Ihsanuddin/ Editor : Sandro Gatra, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.