Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Pilu Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Rorotan: 3 Peti Ditumpuk dalam Satu Ambulans

Kompas.com - 25/06/2021, 17:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) berdiri di belakang pintu mobil ambulans yang baru tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara.

Pada Kamis (24/6/2021) itu, para petugas terlihat sibuk menurunkan satu per satu peti jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan.

Fotografer Kompas.com, Kristianto Purnomo yang kala itu memotret untuk peliputan, menyaksikan kesibukan para petugas makam dalam menangani jenazah pasien Covid-19.

Peti-peti jenazah pasien Covid-19 itu terlihat ditumpuk dalam satu mobil ambulans.

Baca juga: Pasien Dipulangkan meski Masih Positif Covid-19, Ini Penjelasan RS Wisma Atlet

Pemandangan itu belum pernah dilihat Kristianto selama melakukan peliputan sebelumnya di TPU Rorotan.

"Di dalam satu ambulans ada tiga peti jenazah, tidak cuma satu," kata Kristianto, Jumat (25/6/2021).

Suasana pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2021). Meningkatnya kasus kematian Covid-19 mengakibatkan kesibukan pemakaman di TPU Rorotan hingga malam hari. Sedikitnya 79 orang dimakamkam hari ini.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2021). Meningkatnya kasus kematian Covid-19 mengakibatkan kesibukan pemakaman di TPU Rorotan hingga malam hari. Sedikitnya 79 orang dimakamkam hari ini.

Kala itu, lebih dari satu ambulans pembawa jenazah pasien Covid-19 masuk dan mengantre di TPU Rorotan.

Antrean itu terjadi karena menunggu petugas makam menurunkan peti jenazah yang dibawa dari berbagai daerah di Jakarta.

Baca juga: Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat, Mobil Ambulans Antre di TPU Rorotan

"(Kamis) malam itu ada empat, lima ambulans antre. Macam-macam (asal kedatangan jenazah pasien Covid-19 itu)," kata Kristianto.

"Ambulans yang menumpuk peti jenazah 2 sampai 3 peti tidak cuma satu mobil, ada sekitar dua ambulans lagi sepengelihatan ku," kata Kristianto.

Di sisi lain, Kristianto juga melihat kesedihan keluarga korban yang datang saat proses pemakaman di TPU.

Suasana pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2021). Meningkatnya kasus kematian Covid-19 mengakibatkan kesibukan pemakaman di TPU Rorotan hingga malam hari. Sedikitnya 79 orang dimakamkam hari ini.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Suasana pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (24/6/2021). Meningkatnya kasus kematian Covid-19 mengakibatkan kesibukan pemakaman di TPU Rorotan hingga malam hari. Sedikitnya 79 orang dimakamkam hari ini.

Seorang di antara keluarga jenazah pasien Covid-19 terus berurai air mata tepat di samping papan nisan kayu yang baru saja ditancapkan di makam.

Seorang ibu juga beberapa kali terjatuh lemas seolah tak ada tenaga untuk menyangga tubuhnya saat melihat proses pemakaman putranya.

"Keluarga ada, banyak orang yang datang," kata Kristianto.

Baca juga: Kepala Dinas Pertamanan DKI Bantah Jenazah Pasien Covid-19 Mulai Diangkut Pakai Truk

Pemprov DKI sempat mempersiapkan truk untuk mengangkut peti jenazah pasien Covid-19. Pasalnya, unit ambulans terbatas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com