Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim sebelumnya mengungkap soal kelangkaan obat untuk pasien Covid-19.
Pemkot Bogor meminta khusus kepada para penegak hukum untuk mencari permasalahan kelangkaan tersebut. Diduga, ada oknum yang bermain atau memanfaatkan situasi untuk keuntungan.
”Ke mana sebetulnya obat-obatan itu. Jangan sampai ada yang menimbun. Jika sampai terjadi penimbunan, harus segera ditindak karena masyarakat dalam kondisi darurat tidak bisa menunggu dan harus ada ketegasan dari aparat,” ujar Dedie, dilansir Kompas.id pada Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Kota Bogor Terapkan Ganjil Genap 24 Jam Mulai Hari Ini, Berikut Daftar Lokasi Pemeriksaan
Untuk kebutuhan obat di RSUD Kota Bogor, lanjutnya, didistribusikan langsung dari Kementerian Kesehatan. Namun, fakta yang terjadi, jika masyarakat mempunyai resep dan mencari ke apotek, justru tidak menemukan obat dari resep itu.
Dedie juga berharap warga untuk tidak membeli secara berlebih atau hanya sekadar untuk persediaan. Dedie tidak ingin dalam kondisi kedaruratan penanganan pasien tidak tertangani karena obat tidak tersedia.
”Saya pikir pemerintah pusat dan daerah komitmen untuk membantu semaksimal mungkin keselamatan masyarakat, tetapi jangan ada oknum-oknum yang bermain. Dalam kondisi ini, kita tidak bisa menoleransi orang orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan,” tuturnya.
(Penulis: Lingga Arvian Nugroho, Aguido Ari| Editor: Mohamad Afkar Sarvika, Neli Triana)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Pergi ke Apotek Sambil Bawa Kertas, Jokowi Cari Obat Antivirus Tapi Tak Tersedia" dan Kompas.id dengan judul "Lagi-lagi Soal Oksigen Langka, Bima Arya Pun Desak Pusat Segera Beraksi".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.