Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tahanan Kasus Narkoba Berteriak Ketika Disuntik Vaksin Covid-19 di Mapolsek Tebet

Kompas.com - 23/08/2021, 13:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berambut mulai keputihan itu berteriak kesakitan. Matanya terpejam.

“Aaak.. aaak,” teriak Putra Indrayana (40).

Putra adalah salah satu tahanan Polsek Tebet yang menjalani vaksinasi di Mapolsek Tebet, Senin (23/8/2021).

Awalnya, Putra melangkah keluar dari ruang tahanan dengan yakin. Ia dituntun oleh aparat Polsek Tebet.

Ia kemudian diarahkan ke meja screening kesehatan. Putra ditanya riwayat kesehatan oleh tenaga kesehatan.

“Ada penyakit apa sebelumnya?” tanya tenaga kesehatan.

Baca juga: 26 Tahanan Polsek Tebet Jalani Vaksinasi Covid-19

Setelah menjalani screening, Putra kemudian pindah ke meja penyuntikan.

Putra memalingkan wajah ke arah Wakapolsek Tebet AKP Irwan Setiawan.

Ia berteriak cukup lantang saat jarum suntik menembus kulit lengan tangan kanannya.

Namun, aparat kepolisian berupaya menenangkan. Putra kemudian sedikit tenang setelah disuntik vaksin.

Tahanan lain bernama Wahyu Hidayat (26) pun turut divaksinasi. Pria bertato itu juga tampak yakin untuk menjalani vaksinasi.

Ia keluar kamar tahanan dibimbing oleh aparat kepolisian menuju meja vaksinasi.

Wahyu juga memejamkan mata seperti Putra. Wahyu juga berteriak saat ujung jarum menembus kulit lengannya.

Wahyu dan Putra adalah tahanan atas kasus narkoba.

Baca juga: Warga Jakarta Ingin Dapat Vaksin Pfizer? Simak Lokasi dan Syaratnya

Putra berterima kasih kepada Polsek Tebet karena telah diberikan vaksin.

Ia mengetahui vaksinasi adalah bentuk pencegahan penularan Covid-19.

"Sangat khawatir sih, takutnya tertular. Ya dengan vaksin ini kita juga, gak gampang tertular,” ujar Putra.

Tahanan berhak mendapatkan vaksin

Kapolsek Tebet Kompol Alexander Yuriko Hadi mengatakan, vaksinasi tahanan di Mapolsek Tebet dilakukan untuk menjamin hak atas kesehatan tahanan.

“Kami juga memberikan hak yang memang harus diperoleh dan diterima oleh setiap yang kebetulan hari ini adalah masyarakat yang sedang menjalani konsekuensi atas perbuatan pidana yang dilakukan, yaitu mereka adalah yang berstatus sebagai tahanan Polsek Tebet,” ujar Alex di Mapolsek Tebet, Senin siang.

Ia mengatakan, tahanan juga berhak untuk mendapatkan vaksinasi. Alex menyebutkan, vaksinasi tahanan Mapolsek Tebet dilakukan untuk mencapai herd immunity.

Baca juga: Jakarta Terapkan PPKM Level 4 Meski Berstatus Zona Hijau Covid-19, Ini Penjelasan Anies

“Apalagi secara logika kita bisa lihat tahanan berada di satu ruangan yang tertutup dan tertutup dari akses luar. Apabila satu orang terkonfirmasi Covid-19, penyebaran Covid-19 akan begitu cepat. Menghindari hal tersebut, hari ini Polsek Tebet mengadakan vaksinasi yang sasarannya adalah tahanan,” kata Alex.

Alex menyebutkan, vaksinasi tahanan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berasal dari Jakarta.

“Dengan filosofinya setiap masyarakat tak terkecuali tahanan yang merupakan bagian dari masyarakat yang sedang menjalani proses hukuman bisa mendapatkan haknya mendapatkan vaksinasi,” kata Alex.

Alex menyebutkan, tahanan menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com