Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penjualan Daging Anjing di Pasar Senen, Ikappi: Bukti Lemahnya Pengawasan Pasar Jaya

Kompas.com - 12/09/2021, 21:51 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) DKI Jakarta Miftahudin mengatakan, adanya temuan penjualan daging anjing di Pasar Senen merupakan bentuk kurangnya pengawasan dari Perumda Pasar Jaya.

Dia menyebutkan, Pasar Jaya tidak boleh menyalahkan oknum pedagang pasar saja, melainkan harus mengoreksi sistem pengawasan.

"Temuan adanya perdagangan daging anjing di Blok 3 Pasar Senen adalah bukti lemahnya pengawasan di internal pihak pengelola Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Senen," kata Miftah dalam keterangan tertulis, Minggu (12/9/2021).

"Jangan salahkan hanya oknum pedagang yang nakal. Jika pengawasan dilakukan secara benar, kami yakin para pedagang akan tertib dan sangat berhati-hati dalam hal ini," imbuhnya.

Baca juga: Animal Defenders: Pedagang Daging Anjing di Pasar Senen Gaungkan Dagangannya Obat Covid-19

Miftah mengatakan, temuan penjualan daging anjing baru terungkap setelah berjalan beberapa tahun.

"Ini kami sayangkan, selama ini bagaimana Pasar Jaya kelola pasar," ucap dia.

Miftah kemudian meminta Pasar Jaya mengevaluasi kinerja pengawasan mereka agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Sebelumnya, Animal Defenders Indonesia melayangkan somasi terhadap Perumda Pasar Jaya karena ditemukan peredaran daging anjing di Pasar Senen Blok 3 di los daging non-halal, Selasa (7/9/2021) pekan lalu.

Baca juga: Wagub DKI Ancam Tindak Tegas Penjual Daging Anjing di Pasar Senen

Pendiri Yayasan Animal Defenders Indonesia Doni Herdaru Tona mengatakan, somasi tersebut dilayangkan karena peredaran daging anjing di pasar tersebut tidak sesuai undang-undang peternakan.

Daging anjing yang diperoleh diduga tidak berasal dari peternakan anjing, melainkan dari sindikat penculikan anjing peliharaan di Jakarta.

Selain dari sindikat pencurian anjing, Doni juga menyebutkan, suplai daging anjing berasal dari luar daerah di Jawa Barat yang berpotensi membawa virus rabies ke Jakarta.

"Bagaimana ceritanya Jakarta gembar-gembor bebas rabies tapi nyatanya praktik (perdagangan daging anjing) ini jalan terus," kata dia, Jumat (10/9/2021).

Pasar Jaya berikan sanksi administratif

Temuan tersebut direspons manajemen Pasar Jaya yang menyebutkan sudah memberikan sanksi administratif kepada pedagang daging anjing tersebut.

"Kami selaku manajemen telah melakukan pemanggilan dan melakukan sanksi administrasi," kata Manager Pemasaran Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza, Minggu.

Gatra berujar, pedagang daging anjing tersebut diberikan sanksi agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Baca juga: Pasar Jaya Beri Sanksi Administrasi Penjual Daging Anjing di Pasar Senen

Apabila kembali mengedarkan daging anjing, Gatra menyebutkan akan melakukan tindakan tegas berupa penutupan secara permanen.

Menurut Gatra, hal yang dilakukan pedagang daging anjing tidak sesuai dengan peraturan yang ada di Perumda Pasar Jaya.

Sebab, daging anjing termasuk komoditi yang tidak boleh diperjualbelikan di dalam pasar milik Perumda Pasar Jaya.

"Ke depannya ini akan menjadi pelajaran bagi kami, evaluasi dalam sisi operasional pasar sehingga kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali," tutur Gatra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com