Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Jambret di Matraman Ogah Lapor Polisi, Katanya Ribet dan Perlu Biaya

Kompas.com - 05/10/2021, 17:25 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saati (40) menjadi korban jambret saat membeli teh di salah satu warung kelontong di Jalan Kesatriaan VII, Kompleks Berlan, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Senin (4/10/2021).

Ponsel, uang Rp 500.000, dan surat vaksinasinya hilang. Namun, ia tidak mau melapor ke polisi.

"Kami melapor, barang juga enggak kembali kan," kata Saati kepada wartawan.

Baca juga: Penjambret di Matraman Ambil Ponsel dan Uang Rp 500.000 Sambil Ledek Korbannya

Saati mengatakan, melapor ke polisi juga membutuhkan biaya.

"Kalau urusan polisi harus nyari biaya, terus ngurusnya juga ribetlah, harus ke sono, ke sini," ucap dia.

Kendati demikian, Saati ingin pelaku segera ditangkap. Ia pun meminta bantuan warga sekitar.

"Pelaku udah ketahuan ciri-cirinya. Dia orang Pasar Rumput. Pakai seragam parkir waktu ngambil (menjambret), pakai topi dan masker," ujar Saati.

Baca juga: Langkah Anies soal Kampanye Anti-rokok di Jakarta, Kirim Surat ke Bloomberg hingga Larang Pajang Bungkus Rokok

Aksi pejambretan itu terekam kamera closed circuit television (CCTV) pada Senin kemarin pukul 10.50 WIB.

"Saya kan habis ngantar anak imunisasi di sekolahan, arah pulang nih, terus mampir ke warung mau beli teh," kata Saati.

Ketika membeli teh, Saati menaruh ponsel dan uang Rp 500.000 di dasbor motor.

"Ternyata pas mau nengok, ada orang bawa motor, 'Bu, Bu, ini handphone-nya,' ngeledek gitu. Saya spontan kaget dong. Saya teriak maling, dia langsung lari kabur," ujar Saati.

Baca juga: Hadiri Rapat Komisi D DPRD DKI, Viani Limardi: Saya dari Fraksi Rakyat Jakarta

Terpisah, pihak Polsek Matraman belum menerima laporan terkait penjambretan itu.

"Kalau korban tanggap, pasti langsung lapor. Belum ada laporan sejauh ini," kata Kapolsek Matraman Komisaris Tedjo Asmara saat dikonfirmasi, Selasa.

Karena belum ada laporan, pihak Polsek Matraman tidak bisa berbuat banyak, termasuk untuk memulai olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Nanti kalau sudah jelas diinformasikan," ucap Tedjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com