JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hingga saat ini proyek fasilitas pengolahan sampah antara atau intermediate treatment facility (ITF) belum terlaksana.
Dia mengatakan, proyek pengolahan sampah itu masih perlu modal yang besar dan belum ada pemodal yang sanggup berinvestasi di DKI Jakarta.
"Mengingat pembangunan ITF skala besar membutuhkan pembiayaan yang cukup besar, maka diperlukan mitra strategis untuk membantu percepatan pembangunan," ucap Anies dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Jakarta PPKM Level 2, Anies: Kita Ingin Kondisi Ini Bisa Terjaga Terus
Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah menunjuk dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melakukan percepatan pembangunan ITF.
Namun karena kendala pembiayaan, Anies mengatakan kedua BUMD yaitu PT Jakarta Propertindo dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya masih mencari mitra strategis untuk menjalankan pembangunan.
Karena ITF berskala besar molor, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pembangunan ITF berskala mikro yang dikelola langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
"Bersama Dinas Lingkungan Hidup, BUMD DKI Jakarta mencoba melakukan pembangunan ITF skala mikro di lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban pembuangan sampah di TPST Bantargebang," ucap dia.
Baca juga: Diberi Rapor Merah, Anies Ucapkan Terima Kasih ke LBH Jakarta
Diketahui Pemprov DKI Jakarta sudah membangun ITF berskala mikro yang kini beroperasi berupa pilot project pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
Selain PLTSa di Bantargebang, ITF berskala mikro akan dibangun di Tebet yang bisa mengolah sampah 100 ton per hari dan landfill mining untuk pengolahan sampah lama menjadi bahan bakar baru.
ITF berskala makro yang belum dibangun hingga saat ini adalah ITF yang berada di Sunter, Jakarta Utara.
Direktur Proyek ITF Aditya Bakti mengatakan, proyek ITF yang dilakukan groundbreaking 20 Desember 2018 itu baru akan memulai pra konstruksi di akhir tahun 2021.
"Jakpro dan PT JSL akan segera memulai pekerjaan pra konstruksi pada akhir tahun ini," ujar Aditya, Jumat (1/10/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.