Menurut Bambang, korban sedikit terluka karena diduga senjata tajam yang digunakan tumpul.
"Sementara sajam yang ada tumpul bukan lancip," kata Bambang.
Korban yang alami bacok di punggung itu yakni Ahmad Fauzi (35). Pria asal Jember, Jawa Timur, itu mengalami luka bacok pada punggung kiri.
Fauzi mengaku hanya mengalami luka ringan meski sempat mengeluarkan darah.
Baca juga: Korban Tak Melapor, Polisi Jemput Bola Usut Aksi Begal di Tempat Cuci Steam Pasar Minggu
"Lukanya sih tidak dalam, paling cuma satu senti," kata Fauzi saat ditemui dilokasi.
Fauzi menceritakan mengenai kronologi komplotan begal berjumlah tujuh orang meyasar tempat kerjanya itu.
Para pelaku datang menggunakan tiga motor secara berboncengan. Mereka membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang.
"Saya sama dua teman sedang duduk. Awalnya satu motor lewat mungkin mantau, kemudian balik lagi melawan arah sama teman-temannya, langsung mengacungkan sajam," kata Fauzi
Fauzi dan satu rekannya yang melihat aksi para pelaku kemudian melarikan diri ke salah satu ruangan di belakang tempat cuci steam.
Sementara itu, satu rekan lainnya memanjat dinding mengarah ke salah satu tempat tinggal sementara untuk istirahat pekerja cuci steam.
Di situlah Fauzi dan satu rekannya diduga alami luka bacok dari komplotan begal.
"Saya langsung tutup pintu tapi mereka berusaha dobrak. Saya dorong agar mereka tidak masuk. Sepertinya di situ saya kena bacok di punggung, teman saya terkena bacok di perut," kata dia.
Fauzi mengatakan, semula luka bacok yang dialami tak tererasa sakit. Namun setelah pelaku kabur, punggungnya baru mengeluarkan darah.
"Pas kejadian saya tidak berasa. Pas sudah selesai baru keluar darah. Punggung berlubang, tapi tidak dalam. Saat kejadian emang saya mikirnya selamatkan diri saja," kata Fauzi.
Fauzi mengatakan, pada saat dirinya diserang beberapa orang begal, pelaku lain menggasak beberapa barang dan uang yang ada di cuci steam.
Dia mengetahui itu setelah melihat rekaman CCTV di lokasi. Pelaku lain sempat memecahkan kotak amal dan mengambil uang yang diperkirakan senilai Rp 1 juta.
"Mereka juga mengambil termos dan rice cooker. Padahal ada spiker dan ada uang cucian mobil, tapi memang kami taruh di dalam tempat sampah. Mungkin mereka tidak tahu, dikira itu sampah aja," kata Fauzi.
Fauzi mengatakan, satu celurit yang dibawa pelaku sempat tertinggal. Pelaku diduga lupa membawa setelah sebelumnya diletakan untuk upaya memecahkan kaca kotak amal.
"Saat ini semua barang bukti sudah dibawa oleh polisi, termasuk celurit. Saya sudah dimintai keterangan," ucap Fauzi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.