JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya meminta maaf atas tindakan salah satu anggota Polsek Pulogadung yang tidak menanggapi serius laporan korban pencurian di wilayah Rawamangun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, anggota tersebut bernama Aipda Rudi Panjaitan. Dia bertugas di satuan Reserse Kriminal Polsek Pulogadung.
"Terkait apa yang terjadi di Polsek pulogadung Aipda Rudi Pandjaitan, pertama kami mohon maaf kepada masyarakat khususnya pelapor yang tak dapat pelayanan baik dari anggota," ujar Zulpan kepada wartawan, Rabu (15/12/2021).
Menurut Zulpan, tindakan yang dilakukan Rudi akan menjadi bahan evaluasi Polda Metro Jaya, sehingga dapat lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Ini jadi perbaikan ke depan agar tak terjadi kejadian seperti ini lagi," jelas dia.
Saat ini, anggota tersebut sudah dimutasi dan diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
Selanjutnya, Rudi akan menjalani sidang pelanggaran etik dan disiplin yang dilakukannya.
"Bagi yang bersangkutan saat ini sudah dilakukan mutasi, bersifat demosi, dan dilakukan pemeriksaan yang dilanjut sidang kode etik dan disiplin," ungkap Zulpan.
Zulpan pun menegaskan bahwa tindakan Rudi yang tidak menanggapi serius bahkan memarahi pelapor tidak bisa ditoleransi.
"Kami tidak beri toleransi. Polda Metro Jaya sesuai perintah kapolda tak beri toleransi kepada anggota yang dalam kegiatan pelayanan kepolisian mereka sakiti hati rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang wanita bernama Meta Kumala (32) menjadi korban pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Selasa (7/12/2021) lalu.
Meta kehilangan tas yang berisi kartu ATM, KTP, kartu kredit, hingga kunci mobil. Selain itu, uangnya senilai Rp 7 juta ikut raib.
Baca juga: Anggota Polsek Diperiksa Propam Usai Tak Tanggapi Serius Laporan Pencurian di Rawamangun
Pada malam itu juga, Meta melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pencurian. Ia melapor ke Polsek Pulogadung.
Meta menyebutkan bahwa ia kehilangan uang senilai Rp 7 juta dan beberapa kartu yang ditaruh di dalam tasnya.
"Saya nyebutlah ada lima kartu ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.