Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Amarah Kapolda Memuncak Usai Ketahui Anak Buah Tak Tanggapi Laporan Korban Pencurian

Kompas.com - 16/12/2021, 08:20 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengaku geram dengan tindakan anak buahnya di Polsek Pulogadung yang tidak menanggapi serius laporan warga korban pencurian.

Amarah Fadil memuncak saat mengetahui anggota Polsek tersebut justru memarahi korban yang baru saja mengalami insiden pencurian.

Belakangan diketahui bahwa anggota polisi yang memarahi korban pencurian di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, itu bernama Aipda Rudi Panjaitan.

Baca juga: Korban Pencurian di Rawamangun Lapor ke Polsek, Diomeli dan Tak Ditanggapi Serius

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, Rudi merupakan anggota Reserse Kriminal Polsek Pulogadung.

Atas kelakuannya, Rudi diperiksa oleh Bidang dan kini sudah dimutasi ke Polres Metro Jakarta Timur. Dia ditugaskan di bagian yang tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat.

"Sudah dimutasikan di Polres Jakarta Timur. Kan jabatannya Unit Serse Pulogadung, kemudian dipindahkan ke Polres Jaktim, nonjob, jadi Basium atau Bintara Seksi Umum itu dalam rangka pembinaan," kata Zulpan, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Punya Kartu ATM Banyak, Korban Pencurian di Rawamangun Diomeli Saat Lapor Polsek

Sanksi mutasi keluar Polda Metro Jaya

Fadil mengatakan, tindakan Rudi memarahi korban pencurian ketika melapor telah menyakiti hati masyarakat yang membutuhkan bantuan kepolisian.

"Ada anggota Polsek Pulogadung yang aneh-aneh. Masyarakat datang melapor bukannya dilayani, tapi yang terjadi ini menyakiti hati masyarakat," ujar Fadil dalam video yang diunggah di akun resmi Instagram @Kapoldametrojaya, dikutip Rabu (15/12/2021).

Menurut dia, tindakan Rudi yang seolah menyepelekan laporan, bahkan memarahi korban pencurian, telah mencederai citra kepolisian yang seharusnya melayani dan mengayomi masyarakat.

Baca juga: Kapolda Minta Polisi yang Marahi Korban Pencurian di Rawamangun Dimutasi ke Luar Polda Metro

"Ini saya minta Irwasda, Kabid propam, ini tolong di tertibkan, para kapolres ini juga ya," jelas Fadil.

Fadil pun secara tegas meminta Bidang Propam Polda Metro Jaya untuk segera menggelar sidang pelanggaran etik dan disiplin terhadap anggota Polsek Pulogadung tersebut.

Dia meminta agar Rudi diberikan sanksi tegas berupa mutasi ke luar wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Ancam Mutasi Anggota yang Tidak Layani Masyarakat: Catat Betul Ini Ya...

"Saya minta ini (anggota) yang Jakarta Timur segera, Provos lakukan sidang disiplin tuntut dia untuk mutasi, tour of area. Keluar dari Polda Metro Jaya," kata Fadil.

Ancam mutasi anggota nakal

Berkaca dari kasus Rudi, Fadil pun memperingatkan jajarannya agar selalu melayani masyarakat dan menanggapi serius setiap laporan yang dilayangkan ke kepolisian.

Dia mengaku tidak segan untuk langsung menindak tegas anggotanya yang tidak menjalankan tugas ataupun memberikan pelayanan yang buruk kepada masyarakat.

"Catat betul ini ya, ke depan, jika ada anggota yang masih menodai kemurnian profesi, saya minta Kabid Propam dan jajaran tuntut dengan hukuman mutasi, tour of area (Polda Metro Jaya)," tegas Fadil.

Baca juga: Anggota Polsek Pulogadung Marahi Korban Pencurian, Kapolda Metro Jaya: Ini Menyakiti Hati Masyarakat...

Menyusul penyataan Fadil, Zulpan menyampaikan bahwa Polda Metro Jaya meminta maaf atas tindakan Rudi yang tidak menanggapi serius laporan korban pencurian di wilayah Rawamangun itu.

"Terkait apa yang terjadi di Polsek pulogadung Aipda Rudi Pandjaitan, pertama kami mohon maaf kepada masyarakat khususnya pelapor yang tak dapat pelayanan baik dari anggota," ujar Zulpan kepada wartawan, Rabu (15/12/2021).

Menurut Zulpan, tindakan yang dilakukan Rudi akan menjadi bahan evaluasi Polda Metro Jaya, sehingga dapat lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Ini jadi perbaikan ke depan agar tak terjadi kejadian seperti ini lagi," jelas dia.

Polisi marahi korban pencurian

Dilaporkan sebelumnya, seorang wanita bernama Meta Kumala (32) menjadi korban pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Selasa (7/12/2021) malam lalu.

Meta kehilangan tas yang berisi kartu ATM, KTP, kartu kredit, hingga kunci mobil. Selain itu, uangnya senilai Rp 7 juta ikut raib.

Pada malam itu juga, Meta melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pencurian. Ia melapor ke Polsek Pulogadung.

Meta menyebutkan bahwa ia kehilangan uang senilai Rp 7 juta dan beberapa kartu yang ditaruh di dalam tasnya.

Baca juga: Diomeli hingga Diabaikan, Ini Ragam Cerita Korban Saat Lapor Polisi

"Saya nyebutlah ada lima kartu ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.

"Dia bilang, 'Ngapain sih Ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang Ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," ucap Meta menirukan omongan polisi tersebut.

Meta pun kecewa. Ia sedang susah, tetapi malah kena omel polisi. Meta juga menyayangkan ucapan yang keluar dari polisi itu.

"Bukan sesuatu yang penting dan enggak banget disampaikan oleh polisi, dan saya langsung sudah ilfeel (hilang feeling) lah istilahnya. Ini polisi gimana sih enggak ada iba, enggak ada simpati," kata Meta.

"Caranya menyampaikan enggak pas ya, karena saya sedang kesusahan. Terus kenapa bahas ATM banyak? Adminnya mahal?" tutur Meta.

Di Mapolsek Pulogadung, Meta ditanya nama lengkap, tanggal lahir, dan barang-barang yang hilang.

Namun, setelah itu, polisi tidak memberi tahu kepada Meta soal prosedur selanjutnya.

"Saya cuma nulis nama, tanggal lahir, apa aja yang hilang. Udah, selesai. Setelah itu udah, jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa setelah saya dirampok gitu," ujar Meta.

Meta kemudian disuruh pulang untuk menenangkan diri.

Baca juga: Laporkan Pencurian di Rawamangun ke Polsek, Korban Disuruh Pulang dan Menenangkan Diri

"Dia bilang, 'Sudah, Ibu mendingan pulang saja dan tenangin diri'," kata Meta menirukan omongan polisi itu.

"Dalam hati saya, Pak, kalau gampang mah anak SD saya minta tolong bantu nyari. Saya enggak habis pikir, makanya saya kecewa banget. Kasus saya enggak ditangani, malah saya diomelin," ujar Meta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang Lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com