Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan di Flyover Pesing, Kronologi hingga Kesaksian Warga Saat Korban Jatuh dari Jalan Layang

Kompas.com - 08/01/2022, 09:32 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

"Sering kejadian, biasanya masih di sekitar belokan. Ada yang jatuh pas ke bawah, ada yang sampai (terpental) nyeberang ke dekat pohon," ungkap Maulana.

Maulana mengatakan, kecelakaan kerap terjadi lantaran banyak pengendara motor yang nekat melintasi jalan layang.

Padahal, jalan layang tersebut tidak diperuntukkan bagi pengendara motor. Selain itu, ia menyebutkan, jalan layang tersebut memang cukup membahayakan.

"Jalanannya sempit kan, apalagi pas belokan itu. Terus, jalannya juga jelek. Pembatas jalannya itu juga rendah, seharusnya sih kayak di jalan layang lain yang suka diberi jaring-jaring itu pas belokan," lanjut Maulana.

Motor dilarang melintas

Hartono mengingatkan soal larangan bagi pengendara motor melintas di jalan layang tersebut. "Dilarang, dilarang melintas untuk roda dua. Hanya boleh kendaraan roda empat," ujar Hartono.

Baca juga: Kesaksian Pedagang Nasi Uduk, Dengar Suara Tabrakan lalu Lihat Orang Melayang dari Flyover Pesing

Pemotor dilarang melintas karena mempertimbangkan kecepatan angin yang membahayakan bagi pengendara.

"Karena pertimbangan angin dan sebagainya. Dan seperti kejadian ini (pengendara jatuh dari flyover Pesing) yang ditakutkan. Termasuk yang Jalan Layang Casablanca, sama perlakuannya," jelas Hartono.

Namun, peristiwa kecelakaan yang terjadi antara mobil dan tiga motor ini bukan persoalan angin.

Hartono mengatakan, pihaknya saat ini masih memeriksa pengemudi mobil, AND. Meski demikian, polisi belum menetapkan AND sebagai tersangka.

"Status pengemudi belum tersangka, kan belum 24 jam ya," kata Hartono saat dikonfirmasi, Jumat, malam.

"Namun, kemungkinan menjadi tersangka besar. Tapi kita harus mengumpulkan semua bukti maupun keterangan. Kalau sudah terkumpul, baru kita naikkan," lanjut Hartono.

Baca juga: Tertabrak, Terlempar, dan Terjatuh dari Flyover Pesing, Saksi: Korban Masih Hidup dan Berusaha Berjalan

Hartono menyebut kasus ini tengah ditangani Unit Laka Lantas Satuan Wilayah Jakarta Barat.

Selain itu, untuk menghindari kecelakaan di flyover Pesing, Hartono meminta pengendara motor agar tidak lagi melintas.

"Pengendara roda dua yang harus patuh hukum tanpa harus kita jaga ya. Walaupun di bawah macet, mohon berkendara di bawah untuk keselamatan bersama," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com