Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuaknya Perilaku Keji Paman di Setiabudi yang Cabuli Ponakan dengan Iming-iming Uang Rp 25.000

Kompas.com - 11/01/2022, 08:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Kamis (6/1/2022), orangtua AA (9) terkejut bagaikan disambar petir di siang bolong.

AA mengeluhkan sakit pada bagian kelaminnya, diduga akibat dicabuli oleh EW alias ayah ndut beberapa hari sebelumnya.

EW tak lain dan tak bukan merupakan paman dari korban.

Pelaku tega menyetubuhi anak di bawah umur tersebut di rumahnya di kawasan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Pelaku ini ada hubungan keluarga dengan korban, yaitu pamannya sendiri berinisial EW alias AN usia 60 tahun," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Polres Jakarta Selatan, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Kasus Paman Cabuli Ponakan di Setiabudi, Polisi Sebut Pelaku Pernah Lakukan Hal Serupa 3 Tahun Lalu

Usai mendapat pengakuan dari anaknya, orangtua AA pun melapor ke Polsek Setiabudi. Pelaku langsung ditangkap polisi.

Kasus ini ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Polres Jakarta Selatan.

Dicabuli dua kali

Dalam pemeriksaanya, EW mengaku melakukan perbuatan cabul sebanyak dua kali kepada keponakannya.

Aksi bejat pertama dilakukan pelaku pada 3 Januari 2022 sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku kembali mencabuli korban dua hari setelahnya.

"Waktu dan tempat kejadian pada Senin 3 Januari 2022 pukul 13.00 dan Rabu 5 Januari 2022. Melakukannya di dalam kamar rumah," kata Zulpan.

Baca juga: Paman Perkosa Ponakannya yang Masih SD di Setiabudi Jaksel

Pencabulan itu dibuktikan dari hasil visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta.

"Hasil visum itu mendukung (korban dicabuli)," kata Zulpan.

Iming-iming uang

Sebelum melakukan aksi bejatnya, pelaku mengiming-imingi korban dengan uang sebesar Rp 25.000. Uang yang terdiri dari pecahan Rp 10.000 dan Rp 5.000 itu pun menjadi barang bukti.

"Barang bukti yang diamankan ada dua uang pecahan Rp 10.000 dan Rp 5.000. Jumlah Rp 25.000 sebagai iming-iming pelaku ke korban," ujar Zulpan.

Penyidik juga mengamankan barang bukti lainnya berupa pakaian dalam korban.

Baca juga: Kasus Pencabulan di Setiabudi, Ayah Ndut Iming-imingi Ponakan dengan Rp 25.000

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com