Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Ditertibkan Satpol PP, PKL di Depan RS UKI Tiduran di Jalan

Kompas.com - 18/01/2022, 14:17 WIB
Nursita Sari

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RS UKI), Jakarta Timur, tiduran di jalan raya sebagai bentuk protes terhadap petugas Satpol PP yang melakukan penertiban.

Antara melaporkan, pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan itu membentangkan spanduk hingga ada yang nekat tidur di jalan sebagai bentuk penyampaian protes.

"Hari ini ada penolakan dan itu wajar karena pedagang itu di sini lebih dari 25 tahun dan kami tuntut mereka kembalikan fungsi trotoar," kata Asisten Pemerintahan Jakarta Timur Eka Darmawan, Selasa.

Baca juga: Timbulkan Kemacetan dan Bikin Kawasan Kumuh, PKL di Depan RS UKI Akan Direlokasi

Eka mengatakan bahwa penertiban PKL di depan RSU UKI sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Eka juga mengatakan, sebelumnya para PKL telah diberikan sosialisasi dan diajak dialog terkait relokasi tempat berjualan yang baru.

"Untuk PKL kami sudah lakukan sosialisasi dengan Sudin UMKM penempatan di lokasi binaan, ada di Cililitan dan Munjul," ujar Eka.

Imbas dari aksi protes para PKL itu, arus lalu lintas di Jalan Mayjen Sutoyo dari arah Cililitan menuju Cawang tersendat.

Baca juga: PPKM Jakarta Tak Naik Level meskipun Jadi Pusat Omicron

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL UKI Eva Marliana Sianturi (40) mengatakan, pedagang menolak direlokasi ke tiga pilihan lokasi binaan yang disediakan Pemkot Jakarta Timur karena dianggap tidak cocok dan sepi pengunjung.

"Tidak memadai karena di sana hanya genderuwo yang beli, tidak ada orang. Tidak sesuai, di sana tempat buang mayat, ibaratnya," ujar Eva.

Eva mengatakan, apabila Pemkot Jakarta Timur ingin menata trotoar di depan RSU UKI, para pedagang meminta untuk direlokasi ke kantin di dalam RSU UKI sehingga tidak kehilangan pelanggan.

"Sudah kami tanya kepada Pak Camat dan Pak Lurah tapi mereka tak bisa memberikan solusi," tutur Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com