"Kalau yang terpapar per hari ini 1.140-an, tapi itu nanti kami harus cleansing data. Saya enggak begitu yakin kalau segitu, banyak yang numpang KTP juga," ujar Danang, Kamis.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak dari 400 Menjadi 1.000 dalam 2 Minggu
Danang mengatakan, jumlah 1.140 kasus didapatkan setelah ada penambahan 118 orang dalam sehari.
Oleh karena itu, data cleansing perlu untuk memastikan bahwa yang terkonfirmasi positif seluruhnya ber-KTP Sunter Agung dan tinggal di sana.
"Memang RW 001 ini paling banyak ya 100 lebih," kata dia.
Sebagai antisipasi apabila kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat, pihak kelurahan akan menyiapkan tempat karantina.
Setiap RW di Kelurahan Sunter Agung sudah memiliki pengalaman saat menghadapi gelombang kedua tahun lalu dengan memanfaatkan kantor RW untuk tempat isolasi warga.
"Kalau tempat khusus tidak ada, kebanyakan isoman di rumah. Kami belajar dari yang sudah dan kami optimalisasi Satgas RT/RW, warga diawasi, diimbau, yang isoman pastikan mendapat obat dari puskesmas dan tes PCR, jangan lupa sembakonya (diberikan untuk warga isoman)," ucap Danang.
Baca juga: 1.000 Warga di Kelurahan Sunter Agung Dinyatakan Positif Covid-19
Pihak kelurahan juga akan kembali memasang stiker di rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Dengan demikian, warga lainnya mengetahui dan tidak berinteraksi langsung dengan warga yang sedang isolasi mandiri.
Kemudian, penyemprotan disinfektan dan langkah-langkah pencegahan lainnya juga dilakukan.
Danang pun mengungkapkan penyebab kasus Covid-19 di wilayahnya meningkat.
Menurut Danang, pada gelombang satu dan dua Covid-19 sebelumnya, kenaikan kasus terjadi karena banyaknya warga yang bepergian.
"Kalau dulu, belajar dari gelombang satu dan dua, itu kan ada yang karena mudik, ada yang dari perkantoran," kata Danang.
Namun, penambahan kali ini, kata dia, diduga disebabkan oleh varian Omicron yang cepat penyebarannya.
"Kali ini tiba-tiba kasusnya naik dan sifat varian Omicron ini kan cepat nyebar, mungkin dari klaster rumah bisa. Bisa dari banyak hal," kata dia.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Isolasi Mandiri jika Tempat Kurang Memadai