TANGERANG, KOMPAS.com - AR, salah seorang tersangka kasus pemalsuan hasil tes PCR dan antigen yang dijual di Bandara Soekarno-Hatta disebut mampu menginput hasil tes ke aplikasi PeduliLindungi.
AR telah ditangkap polisi pada Rabu (23/2/2022).
Selain AR, polisi juga menangkap tiga petugas di Bandara Soekarno-Hatta yang berinisial MSF, HF, dan S, pada hari yang sama.
Baca juga: Satu Tersangka Pemalsuan Bisa Input Sendiri Hasil Tes PCR dan Antigen ke PeduliLindungi
Kanit 2 Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ipda Suwandi mengungkapkan cara AR mampu menginput hasil tes PCR dan antigen palsu ke PeduliLindungi.
Berdasar pengakuan AR, dia mengetahui cara menginput hasil tes palsu hanya dari berselancar di internet.
"Untuk keterangan sementara, pengakuan dia (AR), searching dari internet," paparnya, dalam rekaman suara, Jumat (25/2/2022).
Berawal dari searching di internet, AR mengetahui ada sebuah aplikasi yang dapat menginput data ke PeduliLindungi.
Suwandi melanjutkan, AR juga memiliki akun di aplikasi yang dapat menginput data tersebut.
Baca juga: Dua Avsec Bandara Soekarno-Hatta Terlibat Pemalsuan Hasil Tes PCR dan Antigen
"Masukkan data ke PeduliLindungi kan harus ada akun ya yang dibikin. Dia (AR) punya akunnya, punya akun untuk nginput data," papar Suwandi.
Melalui akun tersebut, AR menginput hasil tes PCR dan antigen palsu.
Hasil pemeriksaan, AR pun menggunakan nama dokter dan klinik fiktif untuk hasil tes dokumen perjalanan palsu.
Klinik itu diketahui berada di Kuningan di Jawa Barat. Namun, kata Suwandi, kepolisian tak dapat menghubungi klinik tersebut.
"Kita searching kliniknya, kemungkinan sudah enggak beroperasi. Karena kontaknya enggak aktif, ditelepon enggak bisa," papar Suwandi.
Baca juga: 4 Pemalsu Hasil Tes PCR dan Antigen di Bandara Soekarno-Hatta Raup Untung Rp 60 Juta
"(Ditanya) Kan harus izin dokter, (AR menjawab) nama dokter juga saya karang saja," sambung dia.
Suwandi menambahkan, AR bekerja di salah satu kantor pemerintahan di Tangerang.