Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita yang Diteror dan Disiram Air Aki Mengaku Paranoid Tiap Melihat Pengemudi Ojol

Kompas.com - 16/03/2022, 16:31 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial MD (32) diguyur dengan air aki oleh seorang pengemudi ojek online (ojol), BJ (61), di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk. Jakarta Barat, Rabu (2/3/2022) lalu.

Sebelum diguyur dengan air aki, MD mengaku kerap diteror dan diancam oleh pengemudi ojol tersebut karena memutuskan untuk berhenti berlangganan menggunakan jasa BJ pada.

MD diketahui sudah berlangganan jasa BJ selama 1,5 tahun hingga Januari 2022.

Setelah menerima perlakuan mengerikan tersebut, MD mengaku selalu curiga dan ketakutan setiap kali melihat pengemudi ojol. MD merasa seperti ada seseorang yang sedang mengintai dirinya.

"Saya jadi paranoid tiap lihat ojol. Saya jadi selalu curiga kalau ada ojol, apalagi kalau ada yang bergerombol," kata MD kepada wartawan, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Pengakuan Wanita yang Disiram Air Aki oleh Ojol, Dibuntuti hingga Diancam Dibunuh

Ketakutannya itu pun memengaruhi aktivitas sehari-hari MD, terutama saat ia berangkat dan pulang bekerja. MD mengaku selalu minta ditemani saat bepergian keluar.

"Aku jadi ke mana-mana harus ada yang temani. Aku jadi enggak mandiri lagi. Biasanya tuh aku berani. Jadi trauma banget. Aku juga kerja jadi keganggu, aku jadi panik gitu," keluh MD.

Diancam dan disiram air aki

MD menceritakan, pelaku sebelumnya pernah mencegat dan tidak mengizinkannya pergi bekerja saat tahu MD berangkat menggunakan jasa pengemudi ojek online lain.

"Hari itu saya lupa dia ngomong apa, tapi dia marah. Pokoknya saya enggak boleh berangkat kerja. Bahkan ojol yang saya pesan itu dihalang-halangin," kata MD.

Saat itu, di depannya, pelaku sempat menyumpahi MD dengan kasar.

Baca juga: Pengemudi Ojol yang Siram Air Aki ke Pelanggan Terancam 5 Tahun Penjara

"Habis itu mulai kasar. Saya disumpahin, didoain ketabrak motor terus mati," ujarnya.

Selain itu, MD menceritakan bahwa ia pernah diancam akan dibunuh saat dicegat di depan kantornya. Padahal saat itu, MD ditemani petugas keamanan kantornya.

"Saya pernah temui akhirnya, tapi bareng security kantor karena saya takut, tapi tetap saja dia ngomongnya marah-marah sambil ngancam. Dia sampe bilang 'saya ini bisa bunuh kamu loh dalam waktu 5 menit'. Ngancam gitu," kata MD.

MD mengaku enggan menemui BJ empat mata, sesuai permintaan pelaku, karena ia takut mendapatkan perlakuan mengerikan.

Baca juga: Kasus Pengemudi Ojol Siram Pelanggan Pakai Air Aki, Psikolog Sebut Ini Penyebabnya...

Akhirnya, ketika MD tak bisa mengelak bertemu BJ, sang pengemudi ojol itu pun mengguyurnya dengan air aki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com