Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Petani Jawa Timur Bawa Bawang Ribuan Kilogram ke Tangerang, Berujung Ditipu Pedagang Pasar

Kompas.com - 31/03/2022, 20:45 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pedagang di Pasar Induk Jatiuwung, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, mengangkut diam-diam ribuan bawang usai menipu dua petani pada tanggal yang berbeda.

Pedagang berinisial M itu telah ditangkap kepolisian di kontrakannya di Kecamatan Jatiuwung pada Kamis (31/3/2022).

Sementara itu, kedua korban penipuan bernama Sarminto dan Hartanto.

Baca juga: Tipu 2 Petani dan Ambil Ribuan Kilogram Bawang, Pedagang di Tangerang Ditangkap

Kepala Polisi Sektor (Polsek) Neglasari Komisaris Polisi Putra Pratama berujar, aksi penipuan bermula saat M berjanji membeli bawang dari Hartanto seberat 1.550 kilogram (1,5 ton) senilai Rp 33 juta.

Setelah itu, Hartanto berangkat dari Temanggung, Jawa Timur, dan tiba di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada 11 Maret 2022.

Di lokasi itu, Hartanto bertemu dengan M.

"Hartanto diajak ketemuan oleh pelaku (M) di sebuah kios di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di dekat Paragon Square Apartemen," papar Putra saat dikonfirmasi, Kamis (31/3/2022).

"Korban membawa bawang merah sebanyak 50 karung dengan berat total 1.550 kilogram dengan nilai Rp 33 juta," sambung dia.

Baca juga: 4 Orang Saksi Diperiksa Polisi Terkait Kebakaran Kios di IRTI Monas

Usai bertemu dengan M, Hartanto menurunkan muatannya di Jalan Jenderal Sudirman.

Kemudian, Hartanto diajak makan oleh M.

Saat di tempat makan, M pura-pura membeli rokok dan tidak kembali.

"Pelaku pura-pura membeli rokok kemudian menghilang," sebut Putra.

Hartanto lalu kembali ke tempatnya menurunkan bawang merah, tetapi hasil panen itu sudah raib.

Baca juga: Azis Samual Masih Tutup Mulut Soal Perintah Pengeroyokan Ketua KNPI

Modus serupa juga digunakan oleh M saat menipu Sarminto. M berjanji akan membeli bawang milik Sarminto sebanyak 850 kilogram bawang merah senilai Rp 21 juta.

Setelah itu, Sarminto berangkat dari Magetan, Jawa Timur, dan tiba di Neglasari, Kota Tangerang, pada 27 Maret 2022.

"Korban berangkat dari Magetan menyewa mobil pikap L-300. Sesampainya di alamat yang diarahkan oleh pelaku, di Jalan Pembangunan III Neglasari, muatan bawang merah tersebut diturunkan dari mobil," urai Putra.

Putra melanjutkan, M mengajak Sarminto makan siang di Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Di tempat itu, M pura-pura ke kamar mandi dan tak kunjung kembali.

Baca juga: Lakukan Reka Ulang, Tersangka Pembunuh Karyawati Pabrik di Cikarang Peragakan 30 Adegan

Menaruh rasa curiga, Sarminto kembali ke Jalan Pembangunan III dan bawang merah yang diturunkan sudah lenyap.

"Korban dari pelaku ini adalah orang-orang susah, petani yang berjuang lama untuk menanam bawang merah hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari setelah panen," tutur Putra.

Diberitakan sebelumnya, usai mengambil hasil panen para korban, M menjual kembali bawang-bawang itu di lapaknya di Pasar Induk Jatiuwung.

Putra menambahkan, atas tindakannya, M disangkakan Pasal 378 juncto Pasal 372 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com