JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda rumah toko (ruko) yang dijadikan usaha bengkel motor di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (12/4/2022) dini hari.
Dalam peristiwa ini, lima orang menjadi korban. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena pintu ruko yang terkunci dari luar.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, kebakaran tersebut dilaporkan pada pukul 02.37 WIB.
Setelah mendapat laporan tersebut, Sudin Gulkarmat Jakarta Utara langsung mengerahkan tim ke lokasi yang berdekatan dengan SMAN 18 Jakarta.
"Obyek yang terbakar adalah bengkel motor, tiga ruko. Ada satu KK berjumlah enam orang, dan lima orang meninggal dunia. Tiga laki-laki dan dua perempuan," kata Satriadi, dikutip dari keterangannya, Selasa.
Baca juga: Lima Orang Tewas Terkunci Dalam Bengkel yang Terbakar di Warakas
Satriadi menuturkan, korban meninggal karena terkunci dari luar. Pintu utama bengkel berupa rolling door.
Pintu bengkel dikunci dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal.
"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling door yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia.
Satriadi mengatakan, penyebab kebakaran diduga karena korsleting. Kerugian material akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 300 juta.
Adapun Sudin Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil pemadam dan 50 personel untuk memadamkan api. Proses pemadaman api selesai sekitar pukul 03.55 WIB.
Korban tewas dalam kebakaran tersebut merupakan pasangan suami istri dan tiga orang anak.
"Korbannya ada lima, sekeluarga ya bapak, ibu, dan anak," kata Ketua RT 16 RW 001 Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Asmawati, saat ditemui, Selasa.
Baca juga: Lima Korban Tewas Kebakaran Bengkel Motor di Warakas Merupakan Satu Keluarga
Asmawati mengatakan, pasangan suami istri tersebut memiliki empat anak. Saat kebakaran, anak pertama diketahui sedang berada di luar dan meninggalkan rumah sekitar pukul 24.00.
Rupanya, pintu ruko yang dijadikan bengkel itu dikunci dari luar. "Mereka ini pintunya dikunci dari luar, digembok," kata dia.
Anak pertama keluarga itu tidak menjadi korban kebakaran. Namun, Asmawati tidak mengetahui siapa yang mengunci pintu ruko.