Saat itu, Iskandar meminjam uang Rp 1,5 juta untuk membeli kayu. Namun, uang itu tak cukup untuk mendirikan bangunan, sehingga ia berutang ke toko bangunan hingga mencapai Rp 4,5 juta.
"Saat itu (tempat mengajar mengaji) cuma kerangka saja, asbes dan tripleks. Seiring berjalannya waktu, banyak yang membantu, akhirnya 2009 bangunan sempurna, saya rekrut para guru," kata Iskandar.
Baca juga: Marbot hingga Guru Honorer Terima Santunan dari Baznas Jakarta Utara
Tahun 2009, Iskandar menjadikan tempat mengajarnya sebagai yayasan dan mendaftarkannya sebagai madrasah diniyah.
"Tapi sampai pada akhirnya tanah itu mau dijual dan saya pindah tahun 2017. Saya bongkar sendiri, memanfaatkan kayu dan barang lainnya itu untuk bangun di sini," kata Iskandar.
Tempat mengajar yang dibangun dari kayu di tempat lama itu tak lain adalah tempat Iskandar mengajar saat ini di Jalan H Irin, Lebak Bulus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.