Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
A Kurniawan Ulung
Dosen

Dosen program studi Hubungan Internasional di Universitas Satya Negara Indonesia

Menikmati Taoge Goreng dan Merayakan Gastronomi Nusantara di Jakarta Fair Kemayoran

Kompas.com - 24/06/2022, 12:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH vakum selama dua tahun akibat pagebluk Covid-19, Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta kembali digelar di Jakarta International Expo di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pesta tahunan warga Ibu Kota ini dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai sudut kota untuk merayakan ulang tahun ke-495 Jakarta.

Mereka datang tidak hanya untuk berbelanja pakaian, menikmati wahana bermain dan menyaksikan pertunjukan musik, tetapi juga mencicipi kelezatan kuliner Nusantara, seperti asinan, kerak telur, dan taoge goreng.

Begitu memasuki area Jakarta International Expo, mata saya langsung tertuju pada deretan pedagang taoge goreng di dekat wahana bermain bagi anak-anak. Taoge goreng tidak asing di telinga saya, tetapi saya belum pernah mencicipinya.

Taoge goreng Jakarta International Expo di Kemayoran, Jakarta Pusat.Dokumentasi pribadi Taoge goreng Jakarta International Expo di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selama hampir delapan tahun saya tinggal di Jakarta, saya selalu penasaran seperti apa bentuk dan rasa taoge yang digoreng.

Di daerah asal saya, Bondowoso, kota kecil di Jawa Timur, taoge tidak digoreng, tetapi biasanya direbus atau ditumis untuk dijadikan sayur.

Ketika melihat taoge goreng dari dekat, saya cukup terkejut. Taogenya ternyata tidak digoreng, tapi direbus.

Taoge rebus ini kemudian dicampur dengan mi dan potongan ketupat. Setelah itu, bumbu taoco disiram di atasnya.

Rasanya unik seperti namanya. Karena penasaran, saya bertanya ke penjualnya; “Bang, kenapa namanya taoge goreng? Kenapa bukan taoge rebus?”

Penjualnya menjawab; “Saya juga tidak tahu kenapa namanya taoge goreng.”

Saya meyakini bahwa pasti ada cerita menarik di balik penamaan taoge goreng dan ada aspek sejarah dan budaya di balik cerita tersebut.

Sejarah dan budaya kuliner Nusantara tentu bisa saya temukan dengan mudah di mesin pencari Google, tetapi belajar langsung dari pedagangnya akan memberi pengalaman belajar yang berbeda dengan belajar dari buku atau internet.

Pengalaman belajar sejarah dan budaya kuliner Nusantara pasti akan terasa lebih seru apabila pedagang atau pengusaha kulinernya bisa menyampaikan ilmunya secara langsung karena sebagai orang yang betul-betul berkecimpung di industri ini selama bertahun-tahun.

Mereka seharusnya tahu nilai sejarah dan budaya dari produk kulinernya, termasuk betul-betul memahami proses produksinya dari hulu ke hilir.

Fakta bahwa Indonesia adalah surga kuliner telah diakui tidak hanya di dalam tetapi juga di luar negeri.

Namun, sejarah dan budaya dari produk-produk kuliner Nusantara sayangnya belum diketahui banyak orang sehingga narasinya juga sering tidak diceritakan dan disosialisasikan.

Padahal, narasi adalah elemen penting dalam diplomasi budaya untuk memperkenalkan dan membawa keanekaragaman kuliner Indonesia ke tingkat global.

Diplomasi budaya merupakan bagian dari diplomasi publik yang bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk warga negara biasa seperti pedagang makanan atau pengusaha kuliner.

Diplomasi publik

Diplomasi publik pertama kali diperkenalkan oleh Edmund Gullion pada tahun 1965. Diplomat asal Amerika Serikat ini mendefinisikan diplomasi publik sebagai diplomasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui cara-cara yang menyenangkan untuk memengaruhi opini publik dan membentuk citra positif tentang lembaga yang menaunginya.

Diplomasi publik bertujuan membentuk persepsi yang baik tentang kegiatan atau tindakan suatu negara, baik di level domestik maupun internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat 'Statement', Jangan Bikin Gaduh

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat "Statement", Jangan Bikin Gaduh

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Megapolitan
Gibran Mengaku Sudah Siap Ikuti Debat Cawapres

Gibran Mengaku Sudah Siap Ikuti Debat Cawapres

Megapolitan
Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Megapolitan
Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan 'Nyoblos' dan APK

Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan "Nyoblos" dan APK

Megapolitan
Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Megapolitan
Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Megapolitan
Gibran dan Istrinya Bagi-bagi Susu Kotak di CFD Jakarta, Langsung Dikerumuni Warga

Gibran dan Istrinya Bagi-bagi Susu Kotak di CFD Jakarta, Langsung Dikerumuni Warga

Megapolitan
Gencarkan Kampanye Ganjar-Mahfud di Jakarta, TPD DKI: Kami Berhadapan dengan Putra Jokowi dan Eks Gubernur

Gencarkan Kampanye Ganjar-Mahfud di Jakarta, TPD DKI: Kami Berhadapan dengan Putra Jokowi dan Eks Gubernur

Megapolitan
Menggaungkan Kemerdekaan Palestina dalam Aksi Munajat 212 Monas...

Menggaungkan Kemerdekaan Palestina dalam Aksi Munajat 212 Monas...

Megapolitan
Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Kekecewaan Warga Cililitan Sudah Sebulan Layanan Air PAM Bermasalah: Terpaksa Beli Air Lagi, padahal Rutin Bayar

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

[POPULER JABODETABEK] Surat Rizieq Shihab buat Menlu Retno dalam Munajat 212 | Pesan Waketum MUI soal Pilpres | Arah Politik PA 212

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Rute Mikrotrans JAK47 Pasar Minggu-Ciganjur via Ragunan

Megapolitan
Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Bocah 11 Tahun yang Tenggelam di Kali Angke Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjutkan Besok

Megapolitan
Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Toyota Vellfire Tabrak Truk di Tol Slipi, Pengemudi Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com