Ia justru mendukung langkah Anies itu sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh Betawi di rumah mereka sendiri.
Sebab, sudah terlalu lama orang Betawi disingkirkan dan dilupakan di kampungnya sendiri yang menjadi ibukota dan jantung pembangunan nasional.
"Padahal tokoh-tokohnya menyumbang dalam pergerakan nasional dan revolusi kemerdekaan serta menumbuhkan karya seni kreatif kerakyatan. Ini memang patut dihargai dan diberi ruang dalam kota agar memori masyarakat serta adat Betawi tidak tersingkir," ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan agar perubahan nama itu dilakukan dengan hati-hati dan tak menghapus begitu saja sejarah yang sudah ada.
"Persoalannya bukan pada nama tokohnya, meskipun ada tokoh yang belum jelas peran sejarahnya, tetapi pada kurangnya kehati-hatian dalam proses memilih tempat, menaruh nama-nama tokoh tersebut," kata JJ Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.