Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, PAM Jaya Fokus Sediakan Suplai Air dari Pesanggrahan-Ciliwung

Kompas.com - 06/07/2022, 06:32 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya fokus pada penyediaan suplai air baku untuk menambah pasokan bagi kebutuhan Jakarta dari Sungai Pesanggrahan dan Ciliwung pada tahun ini.

"Tahun ini, kami mulai membangun dua instalasi pengolahan air (IPA) di Kali Pesanggrahan dan Ciliwung. Kebetulan, pengajuan penyertaan modal daerah (PMD)-nya juga sudah diterima," kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Syamsul Bachri, Selasa (5/7/2022), dikutip dari Antara.

Syamsul menjelaskan pada tahun ini pembangunan IPA Ciliwung dan Pesanggrahan akan berada dalam tahap penawaran tender pekerjaan proyek.

Baca juga: Anies Sebut Warga Kamal Muara Bisa Hemat Pengeluaran karena Kini Sudah Ada Air PAM Jaya

Ia menargetkan PAM Jaya bisa menyediakan suplai air hingga 1.000 liter per detik (LPS) dengan rincian sebesar 750 LPS dari Pesanggrahan dan 250 LPS dari Ciliwung untuk 10 ribu pelanggan.

"Tendernya akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga tahun. Sehingga diharapkan bisa beroperasi pada 2024 atau 2025 untuk mengakomodasi kebutuhan 10 ribu pelanggan," ucapnya.

Proyek ini, kata Syamsul, untuk mendukung target 100 persen jaringan perpipaan Jakarta tercipta pada 2030. Pasalnya, hingga saat ini baru sekitar 68 persen wilayah Jakarta yang terlayani air perpipaan.

Saat ini, ujar Syamsul, PAM Jaya mengandalkan aliran air dari Jatiluhur (Citarum) sebanyak 75 persen, kemudian aliran air dari Tangerang (Cisadane) sebanyak 15 persen.

Adapun yang dikelola sendiri oleh PAM Jaya dari sungai di Jakarta sebesar lima persen dengan kapasitas 1.000 LPS.

Baca juga: Anies Ganti Dirut PAM Jaya, BP BUMD: Untuk Percepat Peningkatan Layanan Air Bersih

Menurut Syamsul, program seperti pembangunan IPA ini, termasuk normalisasi sungai, pembuatan embung-embung hingga perawatan danau oleh Pemprov DKI, bisa jadi sumber air yang bisa dikelola ke depannya.

"Target kami bisa menyuplai 1-1,5 juta pelanggan lagi untuk layanan 100 persen," katanya.

Dia memperkirakan pemasangan pipa saluran air baru tidak akan terlalu banyak dalam mengejar kekurangan sekitar 3.000 kilometer (km) untuk menambah cakupan jaringan saat ini sebanyak 12 ribu kilometer pipa.

"Karena pembangunan IPA, tahun ini untuk penambahan jaringan pipa baru, relatif sedikit, mungkin di bawah 50 km," katanya menambahkan.

Data PAM Jaya menyebutkan, pembangunan IPA Pesanggrahan bersumber dari PMD 2019 sebesar Rp 180 miliar.

Baca juga: Anies Minta Warga Kamal Muara Tak Boros Pakai Air PAM

Kemudian, PMD 2020 sebesar Rp 195 miliar. Lalu, PMD 2021 juga mengalokasikan jaringan pipa distribusi IPA Pesanggrahan Tahap III sebesar Rp57,52 miliar.

Kemudian, untuk pembangunan IPA Ciliwung, PAM Jaya mengajukan PMD pada 2022 ini sebesar Rp250 miliar yang dimasukkan pada pengajuan PMD sebesar Rp373 miliar bersama beberapa program lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com