“Bahkan maaf kadang sampai ke saling menyalahi, wah ini banjir karena Depok, tapi Depok bilang banjir karena Bogor. Bogor bilang enggak karena memang di hulunya seperti itu. Nah ini bisa selesai menurut saya itu tadi, kalau memang disatukan,” kata Idris.
Menurut Idris, segala persoalan konvensional ini bisa diselesaikan dalam satu komando.
“Kalau sekarang kan lima komando ya. Misalnya Pak Gubernur DKI mau gini, tapi saya dan Bekasi kan gak boleh dong melampaui batas kewenangan gubernur saya," ujar Idris.
"Gubernur saya kan Jawa Barat. Kami mau kerja sama segala macam harus ngomong dulu segala macam. Permasalahan birokrasi yang kadang-kadang menyulitkan kita,” lanjut Idris.
Plh Gubernur Jabar yang juga Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, belakangan menegur Idris.
UU menilai pernyataan Idris tentang Bodebek bergabung ke Jakarta telah membuat gaduh.
Uu menegaskan, Pemprov Jabar tidak akan melepas Bogor, Depok, dan Bekas dan kota atau kabupaten lainnya di Jabar kepada daerah lain.
"Saya tidak mau berandai-andai, karena itu semua memiliki dampak yang memang sangat luar biasa. Saya selaku orang Jabar tidak mau melepaskan Bodebek ke wilayah lain," kata Uu, Jumat (15/7/2022).
"Tolong, Pak Wali Kota, jangan menyampaikan statement-statement yang membuat masyarakat gaduh, dan membuat masyarakat memiliki pikiran-pikiran lain. Karena kata-kata itu seolah-olah mendiskreditkan kami selaku pemerintah dan pimpinan di Jawa Barat," ujar dia.
Uu mengatakan, kata-kata Wali Kota Depok ini seolah-olah menyatakan, jika bersama Pemprov Jabar, Kota Depok tidak mendapat pembangunan yang signifikan.
Padahal, Depok dan daerah penyangga Ibu Kota sudah menjadi daerah yang lebih maju.
"Dia beranggapan dengan kata-kata itu, saya menafsirkan Bodebek tidak maju karena bergabung dengan Jawa Barat. Padahal, justru sebaliknya, Bodebek itu adalah daerah yang maju dibandingkan dengan daerah-daerah yang lain yang ada di Jawa Barat ini," katanya.
Hal ini, lanjut Uu, dibuktikan dengan pendapatan asli daerah atau PAD paling besar di Jabar adalah dari wilayah tersebut.
Infrastruktur yang paling bagus, mulai dari sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, dan lainnya, juga berada di kawasan Bodebek.
"Oleh karena itu, jangan menyampaikan hal-hal yang membuat masyarakat memberikan tafsiran bahwa Pemerintah Provinsi tidak berhasil dalam membangun Jabar," tutur Uu.
Baca juga: Soal Wacana Depok Gabung Jakarta, Pengamat: Bakal Perkuat Posisi Jakarta
Justru sebaliknya, kata Uu, semua kepala daerah harus menguatkan kebersamaan antara Pemprov dengan Pemkot dan Pemkab.
Apalagi, Jawa Barat memiliki semangat "Jabar Juara Lahir Batin lewat Inovasi dan Kolaborasi".
"Kolaborasi adalah kebersamaan antara para kepala daerah dan pimpinan di Jawa Barat ini," tutur Uu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.