"Otomatis, Pak Aprindy secara akal sehat, tidak seberkualitas Pak William Sabandar. Sehingga pengganti ini buat kami menjadi tidak menyentuh, tapi terkesan menjadi aneh," kata dia.
Gilbert turut berujar, meski sempat menjabat Komisaris Utama PT LRT, Mohamad Aprindy dinilai tak berkompeten untuk duduk di jabatannya saat ini.
Sebab, meski PT MRT dan PT LRT bergerak dalam bidang yang sama, Mohamad Aprindy tak bertugas selaku pelaksana di PT LRT.
Baca juga: Anies Ganti Dirut PAM Jaya Jelang Berakhirnya Kerja Sama Swastanisasi Air di Jakarta
"Dia (Mohamad Aprindy) kan bukan pelaksana (di PT LRT). Pelaksananya (PT LRT) kan direktur yang sekarang ini," ucap Gilbert.
Ia melanjutkan, pengangkatan Tri Prasetyo Utomo sebagai Direktur Utama Perumda Pasar Jaya juga cenderung tidak tepat.
Gilbert bahkan mengaku tidak mengerti apa dasar pemilihan Tri Prasetyo Utomo.
Sebab, latar belakang pekerjaannya adalah Operational General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart).
"Iya, (dari) Alfamart, si Prasetyo. Saya juga enggak ngerti apa dasar pemilihannya," sebut Gilbert.
Baca juga: Komisi B DPRD DKI Tidak Puas dengan Penjelasan BP BUMD soal Pergantian 3 Dirut
"Saya melihat, latar belakangnya belum terlalu panjang dan langsung menjadi dirut BUMD. Buat saya agak sedikit tanda tanya," sambung dia.
Gilbert menegaskan, Komisi B DPRD DKI bakal mengawasi kinerja Tri Prasetyo Utomo yang kini harus pro rakyat, dari yang sebelumnya bekerja di perusahaan swasta.
Di sisi lain, ia berharap bahwa pengangkatan Tri Prasetyo Utomo telah melalui serangkaian fit and proper test yang ketat.
"Bagaimana dia (Tri Prasetyo Utomo menempatkan diri sekarang menjadi pengelola BUMD, yang pro rakyat, itu yang musti kami ikuti," ujar dia.
Kemudian, Gilbert cenderung tak mempermasalahkan pengangkatan Arief Nasrudin sebagai Direktur Utama PAM Jaya.
Baca juga: 35 Rumah di Tambora Terbakar Dini Hari, 120 Personel Pemadam Diterjunkan
Namun, ia justru menyoroti diturunkannya Syamsul Bachri Yusuf sebagai Direktur Utama PAM Jaya.
Ia menduga, Anies mengganti Syamsul Bachri Yusuf menjelang berakhirnya kerja sama antara PAM Jaya dan mitra kerja swastanya, yakni Aetra dan Palyja, pada Januari 2023.