BEKASI, KOMPAS.com - Satu per satu korban pelecehan seorang staf perpustakaan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Bekasi berinisial DP, mulai angkat bicara.
Tidak hanya mengirim pesan bernada mesum dan menggoda korban, DP juga diketahui pernah menyebarkan nomor telepon seorang siswa ke sebuah grup di aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Salah seorang korban DP, yakni R (15) yang kini berstatus sebagai alumni bercerita pernah mengalami hal tersebut.
Baca juga: Pencabulan Terjadi di Salah Satu SMP Negeri Kota Bekasi, Polisi: Sudah Kami Tindaklanjuti
R mengungkapkan bahwa saat dirinya masih duduk di kelas 7, tepatnya di tahun 2019, nomor telepon miliknya pernah disebar oleh DP.
Hal ini membuat R diteror orang tak dikenal.
"Itu nomor telepon aku disebar, terus langsung ada chat spam dari orang enggak aku kenal, banyak yang tanya 'eh boleh video call gak?'," kata R, Selasa (2/8/2022).
R yang curiga dengan banyaknya pesan masuk ke nomor teleponnya kemudian memberanikan diri untuk bertanya ke salah seorang pengirim pesan tersebut.
"Itu orang yang enggak aku kenal, aku tanya, terus dia bilang kalau nomor aku disebar sama DP ke grup WhatsApp yang berbau pornografi," tutur R.
Baca juga: Terduga Pelaku Pencabulan di Salah Satu SMP Negeri Kota Bekasi Terancam Diberhentikan
Tak hanya itu, R juga pernah dipaksa untuk melakukan video call dengan DP.
"(DP) pernah spam aku, buat maksa-maksa video call," tutur R.
R mengungkapkan, sejumlah teman hingga kakak kelasnya juga pernah dilecehkan oleh DP.
"Teman aku sih banyak (jadi korban). Ada yang seangkatan, kakak kelas yang sekarang jadi alumni juga ada," imbuh R.
Sebagai informasi, aksi pelecehan seksual dan pencabulan diduga dilakukan oleh DP kepada sejumlah SMP Negeri di Kota Bekasi.
Baca juga: Seorang Staf SMP Negeri di Kota Bekasi Diduga Kerap Lecehkan Siswi Sejak 2014
Kabar mengenai dugaan pencabulan yang dilakukan DP tersebut langsung menjadi konsumsi publik setelah diunggah akun Instagram @menfesspondokgede.
Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan bahwa aksi pencabulan dilakukan oleh DP, salah satu staf perpustakaan yang bekerja di sekolah negeri yang berada di wilayah Jatiwaringin, Pondok Gede tersebut.
Akun Instagram tersebut juga menggunggah tangkapan layar percakapan antara terduga pelaku dengan korbannya yang berisi ajakan menginap di sebuah apartemen di Kota Bekasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.