Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 2 Saksi Kasus Penyekapan Karyawan Situs Judi "Online" di Penjaringan

Kompas.com - 12/08/2022, 16:30 WIB
Reza Agustian,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara memeriksa dua saksi terkait kasus penyekapan yang dialami Jamal (22) di kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Jamal merupakan pegawai perusahaan operator judi online.

"Sudah diperiksa saksi-saksi, yang diperiksa baru dua orang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febri Isman, saat dihubungi, Jumat (12/8/2022).

Menurut Febri, polisi akan memanggil dua saksi lainnya. "Masih ada saksi yang belum bisa hadir jadi harus kami panggil lagi, dua orang lagi rencananya," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Jamal Kerja di Situs Judi Online di Penjaringan: Disekap, Disiksa, dan Ditelanjangi karena Curi Uang Perusahaan

Febri mengungkapkan, saat ini status kasus penyekapan itu telah naik ke tahap penyidikan. Ia menambahkan, polisi telah mengamankan barang bukti berupa hasil visum korban dan foto-foto bukti kekerasan yang dialami Jamal.

"Sudah naik sidik," kata dia.

Adapaun Jamal disekap selama tiga hari di kantornya, kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Selama disekap pihak perusahaan judi online itu, Jamal diduga telah dipukuli, dipecut selang, disundut rokok, hingga ditelanjangi.

Penyekapan dan penyiksaan itu dilakukan karena Jamal dituduh menggunakan uang perusahaan senilai Rp 13 juta.

Penyekapan terjadi pada April 2022 silam, saat ia sudah sekitar setahun bekerja di perusahaan situs judi online itu sebagai customer service.

Tugasnya melakukan transaksi alias transfer uang kepada para pemain yang menang setelah bertaruh di situs judi online tersebut.

Jamal bercerita dan mengakui bahwa awalnya ia memang memakai uang perusahaan sebesar Rp 13 juta tanpa diketahui atasan.

Tiba-tiba, pada 12 April 2022, ketika Jamal baru saja tiba di kantornya, ia dipanggil atasan ke salah satu ruangan kosong.

"Saya dibawa ke ruangan yang tadinya tempat isolasi buat Covid-19, karena sudah enggak ada Covid-19 lagi jadi kosong," kata Jamal, dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Menkominfo: Tak Ada Ruang untuk Judi Online, Harus Di-Take Down

 

Di dalam ruangan kosong itu, atasan kemudian meminta Jamal mengakui telah memakai uang kantor dengan nilai belasan juta rupiah.

Jamal memang awalnya tidak jujur dan terus mengelak hingga akhirnya pukulan dari salah satu pegawai mendarat di wajahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com