Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Belum 100 Persen Rampung, Wajah Baru Kota Tua Akan Diresmikan Anies Sore Ini

Kompas.com - 26/08/2022, 09:26 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikabarkan bakal meresmikan revitalisasi kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta Barat, pada Jumat (26/8/2022) sore.

Adapun progres revitalisasi kawasan Wisata Kota Tua Jakarta yang dikerjakan oleh PT MRT Jakarta dan dinas-dinas terkait disebut telah mencapai lebih dari 80 persen.

Berdasarkan runtutan (rundown) kegiatan bernama Opening Ceremony Festival Batavia Kota Tua, Anies akan memberikan sambutan sekitar pukul 16.45 WIB.

Baca juga: Revitalisasi Kawasan Wisata Kota Tua Rampung, Apa Saja yang Baru?

Sementara, acara itu dimulai pukul 16.30 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB dengan agenda peninjauan revitalisasi.

Sekretaris Kota Jakarta Barat Iin Mutmainah di Kota Tua Jakarta sebelumnya pun menyatakan bahwa Anies memang berencana untuk meresmikan Kota Tua Jakarta.

"Kami sedang mempersiapkan pelaksanaan aktivasi peresmian Kota Tua oleh Pak Gubernur (Anies). Kami menunggu update jadwal dari (pemerintah) provinsi DKI. Namun, rencananya, dijadwalkan tanggal 26 (Agustus 2022)," ungkap Iin, Kamis (25/8/2022).

Sejumlah persiapan pun dilakukan di sejumlah titik di kawasan Kota Tua, seperti aktivitas bersih-bersih.

Baca juga: Kawasan Kota Tua Jakarta Akan Jadi Zona Rendah Emisi

Menurut Iin, saat ini kawasan Kota Tua Jakarta dalam keadaan yang sudah rapi dan siap digunakan oleh pengunjung.

"Kami minta warga dan para pengunjung juga terlibat dalam merawat dan menjaga Kota Tua agar tetap dalam keadaan bersih," jelas Iin.

Selain itu, Iin menyebut, pihaknya juga akan menjaga agar kawasan Kota Tua Jakarta steril dari pedagang kaki lima.

Wajah baru Kota Tua

Proses revitalisasi kawasan wisata Kota Tua telah rampung dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan pihak Pemprov DKI Jakarta melalui unggahan di akun instagram resmi Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta.

"Sudah pada tahu belum kalau Kota Tua telah selesai direvitalisasi?" demikian yang tertulis dalam unggahan tersebut, Rabu (24/8/2022).

Setelah direvitalisasi, kini Kota Tua menjadi semakin terhubung dengan transportasi umum lewat stasiun kereta api commuterline dan halte Transjakarta.

Baca juga: Ditawari Tempati Gedung Kemenkeu, PKL Kota Tua Akan Digratiskan Uang Sewa Selama 2 Bulan

Selain itu, Kota Tua juga kini memberlakukan kawasan rendah emisi atau low emision zone (LEZ) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di sekitar Kota Tua.

Melansir unggahan akun Twitter Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta, trotoar di kawasan Kota Tua kini dilengkapi dengan street furniture, pohon teduh, taman dan air mancur.

Demi mewujudkan kawasan yang ramah difabel, juga tersedia guiding block untuk mempermudah penyandang tuna netra bermobilitas.

Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti Etty R Kridarso memprediksi, peninggalan Kota Tua Jakarta akan menjadi pariwisata daerah andalan yang mampu mendatangkan banyak kegiatan dan turis ke Indonesia.

Di sisi lain, Jakarta yang pernah menjadi pusat Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda juga banyak meninggalkan sisa kota lama dan aktivitas bersejarah.

Baca juga: Revitalisasi Capai 80 Persen, Kota Tua Rencananya Diresmikan Anies Jumat Besok

Seperti hasil penelitian Arsitek Ririk Winandari soal peninggalan arsitektur Kastil Batavia di Jakarta Utara yang memiliki cerita cukup berpengaruh terhadap lingkungan Kota Tua Jakarta dan sekitarnya.

Untuk diketahui, awalnya revitalisasi Kota Tua ditargetkan selesai pada akhir Juli 2022.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui, revitalisasi kawasan Kota Tua tak sesuai target pengerjaan.

"Jadi memang target kami itu di akhir Juli semuanya sudah 100 persen. Tinggal 3 persennya itu finishing," ujar Hari, dikutip dari Tribunjakarta.com, Minggu (7/8/2022).

Hari menyebutkan, ada kejadian tak terduga yang menyebabkan progres pengerjaan revitalisasi Kota Tua terhambat.

Baca juga: Pemkot Jakbar Gelar Uji Emisi Gratis di Kawasan Kota Tua Selama Dua Hari

"Ada semacam longsoran tanah. Sebelumnya pakai fondasi dangkal. Makanya sekarang dibuat menjadi fondasi dalam," ujar dia.

Perbaikan fondasi ini, kata Hari, membuat proyek revitalisasi kawasan Kota Tua molor dari target. Selain itu, keterlambatan juga terjadi karena adanya perubahan desain bangunan dari konsultan perencana.

"Jadi, bukan keterlambatan dari kontraktor ataupun dari kami, tetapi memang rencana ada sedikit perubahan yang memang membuat agak sedikit lama. Nah, ini jadi hambatan," ujar dia.

Dalam proses pengerjaan revitalisasi ini, Hari juga mengatakan pihaknya tak bisa terburu-buru dalam menggarapnya.

Pasalnya, ada pembuatan saluran air yang dilakukan PAM Jaya di area bekas halte Stasiun Kota yang akan digunakan PT KAI.

Baca juga: Ada Gerai Uji Emisi di Kawasan Kota Tua, Kendaraan Tanpa Stiker Lulus Tes Akan Ditindak Tegas

"Otomatis kita harus bikin aliran. Kalau kita langsung hajar di situ, bisa-bisa PT KAI enggak dapat suplai air bersih," tutur dia.

"Memindahkan utilitas dari sana itu butuh waktu, sampai dengan terlayaninya air bersih PAM itu ke PT KAI. Termasuk kendala yang di area halte juga," ucap Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com