Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di Polsek Kembangan Suruh Wartawan Wawancara Pohon, Pelaku Akan Diperiksa

Kompas.com - 01/09/2022, 10:52 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada-ada saja kelakuan oknum polisi di Polsek Kembangan ini.

Bukannya memberikan keterangan terkait penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada wartawan, dia malah menyuruh beberapa wartawan untuk mewawancarai pohon.

Video aksi oknum polisi yang menyuruh wartawan bicara dengan pohon itu diunggah oleh kuasa hukum korban KDRT, Sunan Kalijaga, di akun instagram @sunankalijaga_sh, Rabu (31/8/2022). 

Dalam video itu, awalnya wartawan perempuan berseragam MNC TV itu bertanya soal perkembangan kasus KDRT dengan korban perempuan berinisial MMS. 

Namun, oknum polisi yang mengenakan kemeja putih langsung mengarahkan wartawan untuk bicara dengan pohon yang ada di halaman Polsek Kembangan.

"Kamu tunggu dulu di situ, bicara dulu bicara sama pohon dulu sebentar ya," kata oknum polisi itu dalam video. 

Baca juga: Sunan Kalijaga, Kuasa Hukum Korban KDRT di Kembangan Kaget Lihat Tersangka Tak Ditahan dan Justru Dikawal

Perlakuan oknum polisi itu membuat para wartawan bingung dan sempat terjadi adu mulut.

"Kenapa begitu, Pak," ujar seorang wartawati.

"Masa' kami disuruh bicara sama pohon, Pak?" ujar wartawan lainnya.

Namun, oknum polisi berlalu dan masuk ke dalam ruangan di Polsek Kembangan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sunan Kalijaga (@sunankalijaga_sh)

Pengacara Sunan Kalijaga yang juga mencoba mempertanyakan kasus kliennya itu turut diacuhkan dan sempat terjadi adu mulut dengan oknum polisi tersebut.

"Eh, kamu kasar sama saya. Kamu kasar sama saya," kata Sunan Kalijaga dengan suara meninggi.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Joko Dwi Harsono telah mengetahui video yang viral itu di media sosial.

Ia memastikan oknum anggota Polsek Kembangan itu akan dimintai keterangan.

"Kita klarifikasi kepada yang bersangkutan bagaimana peristiwa sebenarnya. Kalau ada kesalahan dari pihak personil nanti kita akan beri peringatan atau sanksi," katanya di Polres Jakarta Barat.

Baca juga: Tersangka KDRT di Kembangan Tak Ditahan, Polisi: Dia Kooperatif dan Mengasuh 4 Anaknya

Joko meminta semua pihak agar menunggu dari hasil pemeriksaan anggota itu.

"Nanti kita akan klarifikasi dulu biar jelas. Peristiwa seperti apa. Saya minta semua pihak saling mengademkan agar peristiwa tidak berlarut-larut," pungkasnya.

Kasus KDRT

Dalam kasus KDRT ini, polisi sebelumnya telah menetapkan suami MMS yakni D sebagai tersangka. Namun D tidak ditahan.

Sunan Kalijaga menyaksikan pelaku dilepas oleh polisi usai menjalani pemeriksaan pada Senin (29/8/2022) lalu.

Pelaku saat itu meninggalkan Polsek sambil ditemani oleh Kanit Reskrim Polsek Kembangan. 

Sunan pun mempertanyakan alasan pelaku tak ditahan meski sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Bagaimana rasanya korban perempuan yang sudah lima bulan bersusah-susah menanti proses keadilan, lalu dihadapkan bahwa tersangka bisa pulang setelah di BAP (berita acara pemeriksaan) dan dijaga oleh Kanit Polsek Kembangan," kata Sunan kepada wartawan, Selasa (30/8/2022) lalu.

Baca juga: Polisi Sebut Berkas Kasus KDRT Klien Sunan Kalijaga di Kembangan Telah Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kapolsek Kembangan Kompol Ubaidillah mengungkapkan, D tidak ditahan lantaran pertimbangan kemanusiaan.

Tersangka tinggal bersama dan membesarkan keempat anaknya.

"Tersangka tidak ditahan lantaran kemanusiaan, sebab tersangka masih tinggal dengan empat anaknya, ada yang masih kecil," kata Ubaidillah saat dihubungi, Selasa (30/8/2022).

Alasan lainnya, Ubaidillah menyatakan bahwa tersangka kooperatif saat menjalani pemeriksaan.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Viral Oknum Polisi Suruh Wartawan Wawancara Pohon, Pelaku akan Diperiksa"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com