Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra Kenz: Saya di YouTube Cerita Kehidupan Sehari-hari, Tidak Memaksa Orang Ikut 'Trading' Binomo

Kompas.com - 01/09/2022, 19:08 WIB
Ellyvon Pranita,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Indra Kesuma alias Indra Kenz tidak terima jika dirinya disebut dalang dari kerugian yang menimpa sejumlah korban trading binary option Binomo. Apalagi jika dia disebut memaksa para korban ikut bermain Binomo.

Indra Kenz berbicara di Pengadilan Negeri Tangerang, Kamis (1/9/2022), dalam sidang yang beragendakan pemeriksaan saksi.

Menurut Indra Kenz, konten-konten yang ia tampilkan di akun YouTube pribadinya dengan nama Indra Kesuma hanyalah membahas soal kegiatannya sehari-hari.

"Yang saya berikan di YouTube itu berupa kegiatan saya sehari-hari, itu merupakan media saya untuk berbagi pengalaman saya secara pribadi," kata Indra.

Ia pun menegaskan bahwa ia tidak pernah berusaha memaksa siapapun untuk mengikuti apa yang dia lakukan, yakni trading Binomo.

Baca juga: Kesaksian Korban Binomo: Indra Kenz Semakin Kaya, Kami Jadi Miskin Tak Berguna

"Tidak pernah ada paksa ataupun memojokkan untuk mengikuti apa yang saya ceritakan dan bagikan," ujarnya.

Hal ini dikuatkan oleh pengacara Indra Kenz, Brian Pranenda. 

Brian menjelaskan, selama ini video-video yang diunggah oleh kliennya hanyalah berisi soal kegiatan-kegiatan pribadinya saja, tidak pernah memaksa siapapun untuk ikut apa yang diucapkan di dalam video itu.

"Dari apa yang kita lihat, dari historisnya channel YouTube Indra, apapun informasi yang disampaikan Indra itu sifatnya berbagi pengalaman, edukasi juga," kata Brian saat dijumpai usai persidangan.

"Jadi poin pentingnya, siapapun yang sudah melihat langsung dari channel YouTubenya Indra, jangan sampai ikut mengalami kerugian seperti yang dialami oleh Indra," tambahnya.

Baca juga: Cerita Korban Binomo Sakit, Pakai Kursi Roda hingga Hampir Cerai Usai Jadi Korban Investasi Bodong...

Dalam persidangan pada Kamis itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan lima orang saksi korban berinisial BK, KF, GR, FN, dan SR.

Dalam pemaparan dan penjelasan para saksi korban tersebut, mereka mengaku tergiur ikut trading Binomo setelah melihat konten-konten media sosial, terutama YouTube pribadi Indra Kenz.

Melalui akun YouTube nya, Indra Kenz kerap memamerkan kekayaan, rumah dan mobil mewah, hingga saldo rekening dengan nilai miliaran rupiah. Semua kekayaan itu seolah-olah didapat setelah melakukan trading di Binomo.

Dalam konten-konten tersebut, Indra Kenz tak lupa mengingatkan penontonnya agar melakukan registrasi dengan cara melakukan klik pada link di deskripsi akun YouTube miliknya, dan menambahkan referral dari Indra Kenz saat bergabung.

Sebagai informasi, Indra Kenz didakwa merugikan 144 korban investasi Binomo dengan total kerugian Rp 83 miliar.

Baca juga: Berharap Balik Modal Saat Trading dengan Indra Kenz, Korban Binomo Ini Mengaku Malah Makin Rugi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com