Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Si Jago Merah Melalap 9 Rumah di Setiabudi...

Kompas.com - 06/09/2022, 10:25 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Setelah itu, ia membantu memadamkan api dari lantai dua rumahnya.

"Kemudian saya berlari naik ke atas, bantu menyiramkan dari rumah saya di lantai dua," ucap Agus.

"Saya siramkan air ke rumah yang terdekat rumah saya agar basah biar tidak merembet. Saya siram pakai gayung," sambung Agus.

Warga panik

Pada Senin pagi, sejumlah warga berbondong-bondong datang ke tempat kejadian untuk melihat bangunan yang terbakar. Mereka penasaran dengan kondisi tempat tinggal warga pasca-kebakaran.

Sementara, garis polisi telah terpasang pada sejumlah bangunan yang terbakar.

"Iya penasaran saja, karena semalam itu api besar banget. Saya cuma bisa lihat sampai depan gang. Kebetulan rumah saya tidak jauh dari lokasi," ujar Leni, salah satu warga di lokasi.

Baca juga: Kebakaran di Setiabudi, Total Ada 9 Bangunan Ludes Dilalap Api

Menurut Leni, kebakaran yang melanda sejumlah kontrakan dan rumah pada Minggu malam itu terjadi sangat besar.

Bahkan, kata dia, api membakar kontruksi bangunan terlihat dari dalam rumahnya yang berjarak belasan meter dari lokasi.

"Dari dalam rumah itu terlihat api yang membuat terang begitu. Suami kemudian memberi tahu, sepertinya ada yang terbakar. Kami akhirnya keluar," ucap Leni.

Saat insiden terjadi, sejumlah warga terlihat panik, terutama pemilik rumah yang berdempetan dengan lokasi kebakaran.

"Banyak warga panik teriak-teriak. Itu umumnya warga yang rumahnya mepet banget dengan rumah yang terbakar. Termasuk saya juga khawatir api merembet ke rumah saya," ucap Leni.

Selain itu, warga korban kebakaran juga mendatangi lokasi bekas rumah mereka.

Sesekali mereka meratapi rumah yang atapnya sudah menjadi puing, dinding menghitam dan kayu telah menjadi arang. Sebagian korban kebakaran tampak mencari barang berharga yang tersisa.

"Masih mencari surat-surat penting," ujar salah satu warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com