Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelisik Warteg Legendaris "Warmo" di Tebet, Langganan Para Artis hingga Pejabat

Kompas.com - 08/09/2022, 16:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

Lauk yang disajikan pun beragam, bahkan bisa disebut lengkap, mulai dari jenis sayuran, telur, udang, cumi balado dan beberapa lainnya.

Saryo melalui anak buahnya selalu memasak sejumlah lauk yang dijual di dalam etalase rumah makannya.

"Iya kita masak terus, bukan angetan. Jadi masih anget, dan fresh terus. Karena berkaitan dengan rasa," kata Saryo.

Baca juga: Harga BBM Naik, Warga: Ongkos ke Kantor Biasanya Rp 200.000 Per Bulan, Sekarang Bisa 2 Kali Lipatnya

Soal harga, pelayan Warteg Warmo itu akan memberikan sesuai pesanan yang dimakan oleh para pelanggan.

"Harga sama dengan warteg lain, misal dia makan nasi sama telor dan minum ya Rp 10.000," ucap Saryo.

Langganan artis dan pejabat

Saryo tak menampik selama perjalanan rumah makan warisan orangtuanya itu pelanggannya kian beragam, mulai pengamen, musisi, hingga pejabat.

Kedatangan masyarakat biasa hingga pejabat itu tak terlepas dari sejarah yang panjang soal keberadaan Warteg Warmo.

"Balik lagi, karena dulu kan tidak ada rumah makan yang buka 24 jam. Orang itu kalau mau makan ya larinya ke sini," ucap Saryo.

Salah satu yang dikenang Saryo menjadi pelanggan rumah makannya adalah penyanyi Rhoma Irama.

Baca juga: Rentetan Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Pangdam Jaya: Tidak Ada yang Genting, Jakarta Masih Aman

Pria yang dijuluki Raja Dangdut itu sebelum terkenal kerap datang ke Warteg Warno untuk mingisi perut.

"Dulu Rhoma Irama, muda di sini. Begadangnya itu di sini, nongkrongnya ya di sini. Termasuk saat album pertama, pernah kulik lagu di sini," kata Saryo.

Rhoma Irama sendiri disebut sangat dekat secara personal dengan orang tua Saryo yang tak lain pendiri Warteg Warmo.

Hal itu karena Rhoma saat mengulik lagu-lagu dangdut kerap ditemani orang tua Saryo sambil begadang di rumah makan itu.

Saryo pun menunjukan foto-foto Rhoma Irama bersama orangtuanya yang kini terpajang di dinding Warteg Warno berwarna oranye.

Perempuan asal Tegal itu tak menyangka pria yang dahulunya datang ke rumah makan sambil membawa gitar, kini telah dikenal banyak orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com