Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Jadi Sumber Titik Kemacetan, Unpam: Kami Mohon Maaf

Kompas.com - 13/09/2022, 21:33 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pihak Universitas Pamulang (Unpam) menyampaikan permohonan maaf usai disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang sempat menimbulkan kemacetan di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

"Jika sempat menimbulkan kemacetan, kami mohon maaf. Dan kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan masyarakat dan pemerintah kota terutama dishub yang turut serta berperan dalam membantu mengurai kemacetan," ujar Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unpam Ubaid Al Faruq, Selasa (13/9/2022).

Menurut dia, pihaknya akan terus berupaya menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Ubaid mengakui bahwa pada Kamis (1/9/2022), saat dilaksanakannya Program Pengenalan Studi dan Almamater (Propesa) oleh 8.000 mahasiswa baru, sempat terjadi kemacetan.

Baca juga: Urai Kemacetan di Jalan Puspitek dan Siliwangi, Pemkot Tangsel Usul Jadwal Kuliah Unpam Diubah

Namun, pada Sabtu (3/9/2022), kegiatan yang diikuti 11.000 mahasiswa baru itu diklaim tidak timbulkan macet.

"Menurut kami ini salah satu bentuk euforia mahasiswa yang selama ini belajar pada saat pandemi Covid-19 ( hanya daring), yang saat ini sudah mulai tatap muka," jelas dia.

Pihak Unpam, kata Ubaid, sangat terbuka untuk menerima masukan ataupun usulan dari berbagai pihak.

Saat ini, Unpam masih mengkaji alternatif solusi terbaik dari usulan yang disampaikan Pemkot.

Kendati demikian, usulan perubahan jadwal masuk kuliah dari Pemkot sudah mulai diterapkan oleh kampus yang berada di Jalan Siliwangi Pamulang dan Jalan Raya Puspitek Serpong tersebut.

"Sebagai informasi, sudah ada kurang lebih 10 persen perkuliahan yang terjadwal pagi jam pertama telah distribusikan ke jadwal yang lebih siang atau hari lain," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengusulkan jadwal kuliah di kampus Universitas Pamulang (Unpam) diubah, guna mengurangi kemacetan di Jalan Raya Puspitek dan Jalan Raya Siliwangi.

Baca juga: Sosok Aris, Penyandang Tunanetra dan Lulusan Unpam Jadi Programmer

Usulan itu disampaikan Pemkot Tangsel dalam rapat koordinasi yang digelar pekan lalu.

Rapat dilakukan sebagai upaya mencari solusi atas kemacetan parah yang terjadi pekan lalu akibat aktivitas mahasiswa baru Unpam.

"Antara lain usulnya bahwa jam belajarnya itu digeser, jangan jam 07.00, (tetapi) menjadi jam 08.00 dan seterusnya," ujar Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com