Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembacokan di Bintaro Belum Terungkap, Polisi: Kasus Sudah Ditangani

Kompas.com - 21/09/2022, 22:09 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus pembacokan yang dialami seorang pria berinisial EYW (26), di Jalan Bunga Lili, RT 10 RW 06, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi lebih dari satu bulan lalu, tepatnya pada 4 Agustus 2022 malam.

"Kasus ini intinya sudah ditangani dan saat ini sedang berproses," ujar Kepala Kepolisian Sektor Pesanggrahan, Komisaris Nazirwan, saat dikonfirmasi, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Pria di Bintaro Dibacok Orang Diduga Suruhan Mantan Pacar, Pemicunya Masalah Video Mesum

Menurut Nazirwan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk korban EYW. "Sudah. Saksi-saksi sudah diperiksa," kata Nazirwan.

Pembacokan yang dialami EYW terekam kamera pengawas atau CCTV dan videonya diunggah melalui akun Instagram @junet.jakarta, pada Selasa (20/9/2022) malam.

Dalam video tersebut tampak korban dikejar oleh dua pria hingga terjatuh kemudian dibacok secara brutal.

EYW mengatakan, para pelaku diduga orang suruhan mantan pacarnya berinisial AB. Menurut dia, kasus tersebut dipicu masalah pribadi antara EYE dengan AB setelah mereka tidak lagi berpacaran.

EYW mengatakan, mantan kekasihnya itu telah menjelek-jelekkan dirinya ke orang lain. "Iya dia jelek-jelekin saya ke orang. Saya disebut hitem, jelek, segala macam," kata EYW.

Kemudian, EYW mengaku sempat menghubungi AB. Dia mengancam bakal memberikan foto dan video tak senonoh AB kepada orangtua mantan pacarnya itu.

Foto dan video tak senonoh itu diperoleh EYW e-mail AB saat keduanya masih menjalin hubungan.

"Terus saya bilang, 'lo jangan macem-macem, aib lo ada di gue. Gue bisa aja laporin ke orangtua lo, soal video-video lo yang enggak-enggak sama cowok-cowok'. Saya bilang begitu. Terus malamnya dia bilang, ya sudah besok ketemu," kata EYW.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pelaku Pembacokan Remaja di Ciputat Timur Tangsel

Lantas EYW dan AB bertemu. Pertemuan terjadi di rumah kos teman EYW di Jalan Lili, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu, AB meminta EYW untuk menghapus foto dan videonya.

"Saya ke situ (bertemu AB) pulang kerja, ngobrol lama. Dia minta videonya dihapus, saya juga ada insiatif buat hapus videonya depan dia," kata EYW.

Ketika sedang mengobrol, tiba-tiba dua pria tak dikenal datang dan langsung menyerang. Seorang pelaku mengacungkan golok, sedangkan seorang lainnya membawa martil.

EYW berusaha menyelamatkan diri, namun dia terjatuh dan dibacok oleh pelaku.

Rekan EYW berinisial K sempat berusaha menolong. Namun, K juga menjadi korban pembacokan.

"Saya luka di kepala kena martil, tiga jahitan sama di jari kelingking itu terkena golok. Kalau teman saya itu 14 jahitan di jidat, itu belah sampai atas kena golok," kata EYW.

EYW mengaku telah melaporkan kasus itu ke Polsek Pesanggrahan, satu hari setelah kejadian. Namun hingga kini kasus tersebut belum terungkap.

"Ya pernah (mencoba menanyakan kasusnya). Cuma (dibilang) masih diselidiki, polisi bilang begitu doang. Harapannya saya, cepat selesai juga kasus ini," kata EYW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com