Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotline Pelaporan Kekerasan Seksual di Daerah 3T Belum Maksimal, Ini Langkah Kementerian PPPA

Kompas.com - 25/09/2022, 13:45 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) saat ini telah memiliki saluran siaga (hotline) 129 untuk memudahkan masyarakat melaporkan terkait kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengungkapkan layanan hotline tersebut belum sepenuhnya bekerja maksimal khususnya untuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Baca juga: Kementerian PPPA Sebut Ada 2 Faktor Laporan Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak Meningkat

"Salah satu kendala sekarang ini kalau melalui sapa 129 kalau call center-nya ini karena di beberapa daerah 3T, jaringan yang jadi kendala," kata Bintang di car free day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat Minggu (25/9/2022).

Atas dasar tersebut, kata Bintang, di tahun 2023 jajarannya akan berupaya memaksimalkan layanan hotline itu agar memudahkan masyarakat dapat melaporkan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

"Nah di tahun 2023 ini kami akan kembangkan agar betul-betul terintegrasi," ungkap dia.

Menurut Bintang, selain mengandalkan hotline 129, saat ini untuk di daerah 3T memiliki sejumlah relawan anti-kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Baca juga: Kementerian PPPA Ajak Masyarakat Berani Speak Up Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak

"Kami juga sudah punya relawansapa, yang kami harapkan bisa mensosialisasikan, menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu takut melapor ketika ada kekerasan yang dialami, dilihat atau didengar karena kita semua harus peduli bersama-sama dengan lingkungan sekitar," ucap Bintang.

Adapun, Kementerian PPPA menggelar jalan sehat sekaligus mengkampanyekan anti kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Hari Bebas Kendaraan Bermotor HBKB atau Car Free Day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu.

Agenda jalan sehat sekaligus kampanye anti-kekerasan seksual itu digelar bertajuk "Ayo Stop Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan Anak".

Baca juga: Cegah Tindak Kekerasan Seksual, Pemprov DKI Akan Perbanyak Kamera CCTV

Kegiatan jalan sehat tersebut diikuti oleh sejumlah masyarakat yang hadir dalam HBKB di kawasan Bundaran HI.

Selain menggelar jalan sehat dan menyuarakan anti-kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, kegiatan tersebut dilengkapi dengan olahraga senam dan perlombaan untuk anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com