Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Penanganan Banjir, DPRD: Tangsel Tak Memiliki Master Plan Drainase yang Terintegrasi

Kompas.com - 03/10/2022, 22:31 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, Alexander Prabu menyoroti penanganan banjir di wilayah Tangsel.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia itu menilai, Tangsel belum memiliki perencanaan yang matang terkait sistem drainase yang terintegrasi.

"Seperti kita ketahui bersama akhir-akhir ini setiap kali hujan turun, di beberapa titik terjadi banjir. PSI meminta Pemerintah Kota (Pemkot) agar membuat masterplan drainase yang terintegrasi," ujar Ketua Fraksi PSI DPRD Tangsel itu di Kantor DPRD Tangsel, Senin (3/10/2022).

Adapun langkah yang bisa dilakukan Pemkot Tangsel, kata dia, di antaranya dengan menambah waduk-waduk resapan air sebagai drainase induk atau besar.

Kemudian melakukan pengerukan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan agar semakin banyak volume genangan air yang tertampung.

"Kami meminta agar penanganan banjir yang terintegrasi ini benar-benar menjadi prioritas, karena masyarakat terkena dampak langsung akibat banjir ini," jelas Alex.

Baca juga: Banjir di Depan Perumahan Delatinos BSD Terus Berulang, Aktivitas Puskesmas Rawa Buntu Selalu Kena Imbas

Fraksi PSI juga meminta Pemkot untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi terkait kewenangan pengelolaan drainase dan saluran irigasi di Tangerang Selatan.

Sebab persoalan drainase yang sebagian masih jadi kewenangan Pemprov ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

"Di Tangsel ini kan dibangun karena banyak perumahan-perumahan. Mereka tentu ada irigasi.  Irigasi itu dari hulu dibuang kemana? Tidak ada irigasi induknya. Saya sudah minta, coba dipetain. Ada tidak drainase kota yang besar dan kecil?" kata Alex.

Alex menceritakan, dirinya pernah melakukan pengecekan ke salah satu wilayah di Kecamatan Setu yang selama ini tidak tersentuh banjir, namun beberapa pekan lalu dilanda banjir.

Baca juga: Riwayat Tangerang Selatan, Daerah Resapan Air yang Kini Jadi Langganan Banjir

Menurut dia, pembangunan drainase saat ini bahkan kerap terhambat oleh tata ruang kota yang buruk, yang membuat potensi banjir selalu meninggi ketika musim penghujan.

"Tangsel ini kan akan dibuat sebagai kota layak huni. Salah satu di dalamnya yakni penanganan banjir. Saya meminta agar penanganan banjir bisa tertangani dengan baik. Jangan lagi ada ego sentral supaya ini bisa diselesaikan. Kalau tidak, gara-gara banjir infrastruktur yang dibangun bisa hancur. Saya melihat progres penanganan banjir ini jalan di tempat," pungkasnya.

Diketahui, belasan rumah terendam banjir setelah hujan deras melanda Tangsel pada Jumat (23/9/2022).

Sementara itu, longsor juga terjadi di Amapura, Keranggan, Setu, dan di pinggir jalan RT 009 RW 004 Keranggan, Setu.

Baca juga: Atasi Banjir di Tangsel, Pemkot Akan Bangun Turap hingga Drainase di 15 Titik

Adapun lokasi yang sempat terendam banjir yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com