Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Ada Buku Berbagai Agama hingga Mobil Dijual

Kompas.com - 16/11/2022, 08:23 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan bahwa dugaan awal itu sejauh ini tidak terbukti.

"Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah kepada kelaparan. Kami tidak menemukan adanya penyebab utamanya karena mati kelaparan," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Selasa.

Kendati demikian, Zulpan belum dapat menjelaskan lebih lanjut soal dugaan sementara penyebab kematian keempat orang tersebut.

Zulpan hanya mengatakan bahwa penyidik sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang dan kini tengah mendalami sejumlah alat bukti baru yang ditemukan.

"Kami sudah dapat beberapa bukti di TKP, petunjuk dan sebagainya, tetapi memang belum bisa kami sampaikan secara langsung dan detail karena masih memerlukan waktu," ungkap Zulpan.

"Intinya sementara bukan karena kelaparan, tetapi penyebabnya apa karena menganut aliran tertentu atau ada hal lain, ini masih didalami," imbuh dia.

Baca juga: RS Polri Tunggu Instruksi Penyidik untuk Serahkan Jasad Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres

 

Diberitakan sebelumnya, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang terganggu dengan bau tak sedap di daerah permukimannya.

Keempat jasad itu, yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang.

Kemudian, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur.

Di kamar yang sama juga ditemukan jasad anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40), tetapi letaknya di lantai.

Terakhir, yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.

Baca juga: Keluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Memutus Naluri Bertahan Hidup, Seperti Orang Mogok Makan

Sejauh ini, polisi menduga mereka meninggal dunia dalam waktu yang berbeda-beda.

Namun, waktu kematian satu keluarga yang dikenal sangat tertutup dari lingkungan sekitar itu diperkirakan terjadi lebih dari dua pekan lalu.

Tak ada tanda kekerasan pada jasad mereka. Belum pula ditemukan zat/unsur berbahaya di organ dalam.

Polisi masih menyelidiki penyebab kematian satu keluarga itu. Jasad keempatnya hingga kini masih diperiksa petugas laboratorium forensik di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com