Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Angin Kencang Obrak-abrik Belasan Kontrakan Bermaterial Styrofoam di Jelambar

Kompas.com - 29/11/2022, 06:42 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Saya ngontrak Rp 1 juta sebulan. Minat karena bagus, baru, dulu juga rebutan booking-nya," kata Sinah.

Penanggulangan

Pada Senin (28/11/2022), are kontrakan yang sebelumnya porak-poranda, telah dirapikan. puing-puing bekas bangunan telha dikumpulkan.

Penghuni kontrakan terlihat mengevakuasi barang-barang dari kontrakan ke luar. Sedangkan, beberapa pekerja terlihat mulai memagari area kontrakan dengan puing-puing bangunan.

Plt Camat Grogol Petamburan, Joko Mulyono mengatakan, berdasarkan hasil mediasi dua hari lalu, pemililk kontrakan berencana memberikan uang kerohiman.

"Ada itikad baik dari pihak kontrakan. Katanya, mereka akan memberikan uang kerohiman kepada para penghuni kontrakan," kata Joko saat dihubungi, Senin.

Baca juga: Penghuni Kontrakan Styrofoam di Jelambar yang Diterjang Angin Mulai Cari Tempat Tinggal Baru

Para penghuni kontrakan pun sudah mencari tempat tinggal baru. Pada Senin sore tenda pengungsian pun akan dibongkar lantaran tidak lagi adanya pengungsi.

Menurut Joko, pemilik kontrakan tidak berencana membangun kembali kontrakan semi permanen itu.

Beberapa warga terlihat sibuk mengangkut barang-barang bantuan seperti selimut, tikar, karpet, sarung, dan makanan serta minuman.

Bantuan dari pemerintah yang tadinya tertumpuk di tenda pengungsian itu, akan dipindahkan ke Pos RW 07 Jelambar.

Selain itu, atap kontrakan yang diduga terbuat dari fiber terbawa angin dan mendarat di atap rumah warga puluhan meter dari tempat asalnya. Akibatnya, 10 atap rumah warga rusak.

Kata Joko, pemililk kontrakan berjanji akan memperbaiki 10 atap rumah di sekitar kontrakan yang rusak, akibat tertimpa atap kontrakan yang terpental jauh itu.

"Rumah-rumah yang terkena imbas karena ketimpa atap segala macam, itu akan diperbaiki. Terus ada beberapa gerobak rusak, diganti juga dari mereka," kata Joko.

Pada Senin siang, terlihat sejumlah pekerja mulai memperbaiki atap-atap rumah warga di sekitarnya.

Beberapa truk pengangkut material atap berbagai jenis juga mulai berdatangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com