Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2022, 18:03 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta buka suara soal Komisi D DPRD DKI meminta pelebaran trotoar di Ibu Kota dievaluasi karena berpotensi menyebabkan kemacetan.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho berujar, pelebaran atau revitalisasi trotoar dilakukan agar masyarakat nyaman berjalan kaki menuju transportasi umum.

"(Revitalisasi trotoar dilakukan agar) orang jalan jadi nyaman, aman, untuk menuju transportasi antarmoda," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Komisi D DPRD DKI Sebut Pelebaran Trotoar di Jakarta Bikin Macet, Minta Pemprov Evaluasi

Ia menegaskan, saat masyarakat merasa nyaman dan aman berjalan kaki, pola pikir mereka akan berubah, sehingga mau menggunakan transportasi umum.

"(Revitalisasi trotoar) untuk mengubah mindset orang. Supaya enggak macet, ya sebenarnya jalan kaki," ucap Hari.

Dinas Bina Marga DKI, kata dia, sejatinya tak melebarkan atau merevitalisasi trotoar di satu titik saja. Namun, Dinas Bina Marga merevitalisasi trotoar di satu kawasan sekaligus.

Baca juga: Kadis Bina Marga DKI Yakin Pelebaran Trotoar Tak Tambah Kemacetan, Ini Alasannya

Dengan demikian, lanjut Hari, akses masyarakat menuju transportasi umum menjadi lebih mudah lagi.

Kemudahan akses ini lantas menunjang peralihan pengguna transportasi pribadi ke transportasi umum.

"Jadi yang kami bangun ini satu kawasan, bukan kami bangun ruas per ruas jalan. Tapi membangun satu kawasan sehingga (memudahkan) menuju ke arah transportasi antarmoda," ujar dia.

Hari menegaskan, jika pemerintah memperluas ruas jalan, maka akan semakin banyak transportasi pribadi yang berlalu lalang. Hal ini justru menjadi penyebab kemacetan yang sesungguhnya.

"Kalau kami membesarkan jalan, kan jadinya mobil bertambah, ya macet. Justru trotoar itu bukan (penyebab) macet, justru mengurangi kemacetan," tegas dia.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Guyur Proyek Trotoar Rp 171 Miliar pada 2023, DPRD: Kaji Ulang, Banyak yang Bikin Macet

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah sebelumnya meminta Pemprov DKI mengevaluasi pembangunan trotoar di Jakarta.

Menurut Ida, pembangunan trotoar justru membuat Jakarta semakin macet.

"Kami minta betul-betul dievaluasi, kalau memang trotoar selama ini mengganggu lalu lintas, ya minta untuk diperbaiki segera," ujar Ida di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

Ida menyebutkan, pelebaran trotoar membuat lajur yang awalnya luas menjadi sempit.

Ida mencontohkan, Jalan A semula memiliki empat lajur. Setelah pelebaran trotoar, Jalan A hanya memiliki dua lajur. Penyempitan lajur ini bisa jadi menyebabkan kemacetan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak Secara Online

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak Secara Online

Megapolitan
F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com