Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Ganti Slogan Jakarta Era Anies, Pengamat: Terkesan Politis, Kental Aroma Balas Dendam

Kompas.com - 14/12/2022, 06:30 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki slogan baru di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, yaitu "Sukses Jakarta untuk Indonesia".

Adapun sejak masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, logo Jakarta adalah "PlusJakarta" dan berslogan "Jakarta Kota Kolaborasi".

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, berujar perubahan slogan tersebut tidak substansial untuk pembangunan DKI Jakarta.

"Justru ini terkesan politis karena selama ini seolah Pak Pj ini ingin menenggelamkan prestasi gubernur sebelumnya. Terkesan balas dendam," ujar Trubus kepada Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Apa Urgensi Pj Gubernur DKI Ganti Slogan Ibu Kota Era Anies Baswedan?

Pasalnya, kata Trubus, masa kepemimpinan Anies dinilai juga banyak melakukan kebijakan yang ingin menenggelamkan prestasi gubernur sebelumnya, yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Ini akan menjadi tradisi yang tidak baik. Dalam hal ini menurut saya, karena Heru ini merupakan Pj, lebih baik utamakan saja penciptaan lapangan kerja," tutur Trubus.

Selain itu, Trubus mendorong agar Heru lebih fokus pada implementasi program jangka pendek sesuai dengan yang telah tertuang dalam anggaran pendapatan dan belanja (APBD) daerah.

"Karena kebutuhan masyarakat saat ini ada dua, yaitu soal lapangan pekerjaan dan keterjangkauan harga bahan pokok, terlebih saat pandemi ini," kata Trubus.

Adapun sebelumnya, logo dan slogan baru Jakarta ramai diperbincangkan di media sosial.

"Jakarta menyambut logo dan slogan baru," kicau akun Twitter @ad***nsya***sin, Minggu (11/12/2022).

Baca juga: Pengurus Masih Gaungkan Logo PlusJakarta dan Slogan Jakarta Kota Kolaborasi meski Sudah Diubah Heru Budi

Unggahan itu juga memuat foto yang menampilkan logo dan slogan baru Jakarta, "Sukses Jakarta Untuk Indonesia".

Adapun sebelumnya logo Jakarta "PlusJakarta" dan berslogan "Jakarta Kota Kolaborasi".

Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Raides Aryanto berujar pembuatan slogan baru itu bertujuan untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain itu, kata Raides, logo itu juga mengajak masyarakat Jakarta, untuk bersinergi mengantarkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara.

"Serta sebagai bagian dari pelaksanaan program RPD (Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026),” ujar Raides, Senin (12/12/2022).

Raides juga mengatakan, tidak ada logo baru menggantikan logo "PlusJakarta". "Jadi, tidak ada logo baru menggantikan logo PlusJakarta," ujar Raides.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com