Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diimbau Polisi Pasang CCTV, Pemilik Warkop: Setuju, tapi Tunggu Rezekinya Ya...

Kompas.com - 14/12/2022, 19:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbauan polisi soal pemasangan kamera CCTV bagi warung kopi (warkop) yang beroperasi selama 24 jam untuk alasan keamanan itu disambut baik oleh pemilik usaha tersebut.

Arofiq (30), salah satunya. Pemilik warkop WJP yang berlokasi kawasan Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menyebut CCTV penting untuk membantu pengawasan.

Karena itu Arofiq berencana memasang CCTV. Hanya saja, untuk merealisasikannya Arofiq mengaku perlu menunggu rezeki alias modal pemasanngan kamera pengawas tersebut.

"Saya kalau nanti ke depannya ada rezeki lebih emang mau pasang. Kalau saya tidak bisa ambil keputusan sendiri, ada teman saya juga (pengelola warkop WJP)," ujar Arofiq saat saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (13/12/2022).

Baca juga: Polisi Imbau Warkop yang Buka 24 Jam Pasang Kamera CCTV untuk Antisipasi Begal

Selama 24 jam penuh Arofiq dan rekannya itu bergantian menjaga warkop yang mereka kelola.

Sampai dengan saat ini, menurut Arofiq, warkop WJP yang berada di pinggir Jalan Jeruk Purut tidak pernah menjadi sasaran tindak kejahatan.

Kendati demikian, pemasangan CCTV sangat dibutuhkan untuk mengawasi keamanan lokasi sekitar selama warkop buka 24 jam.

"Iya sebenarnya bagus kalau ada kamera CCTV. Setuju juga. Karena alasan kan pasti itu untuk keamanan, apalagi ini warkop 24 jam," kata Arofiq.

"Selama ini sih aman tidak pernah kejadian begal. Tapi pemasangan kamera CCTV kalau ada uang harus dipasang, untuk pengawasan," kata Arofiq.

Baca juga: Setuju Warkop 24 Jam Pasang Kamera CCTV untuk Antisipasi Begal, IPW: Jumlah Personel Polisi Terbatas

Sebagai orang rantau, Arofiq dan rekannya juga melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar agar mereka saling kenal satu sama lain guna menghindari aksi kejahatan yang bisa saja mengintai sewaktu-waktu.

"Kebetulan kami buka sudah lama, jadi tahu orang-orang sini yang mana dan mana yang baru-baru. Tapi waspada harus, namanya orang rantau itu waspada harus," ucap Arofiq.

Sebelumnya, polisi mengimbau kepada pemilik usaha warung kopi (warkop) yang buka selama 24 jam untuk memasang kamera CCTV guna mengantisipasi adanya tindakan kejahatan.

Imbauan tersebut menyusul adanya aksi begal yang terjadi di warkop kawasan Kemang Timur, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Penjambret Ponsel Ini Ternyata Juga Membegal Pengunjung Warkop di Kemang

"Imbauan tambahakan pemasangan kamera CCTV, baik di dalam maupun di luar warung kopi," ujar Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan, Kompol Mashuri saat dihubungi, Selasa (13/12/2022).

Keberadaan kamera CCTV yang terpasang pada warung kopi itu nanti dapat merekam kegiatan yang ada di sekitarnya, termasuk aksi kejahatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com