"Kami tidak ada rekayasa untuk bertemu. Bahkan setelah kami di dalam, baru dihubungi oleh pihak pengelola dan lalu menjembatani apa yang mau dilihat," tegas Doni, didampingi anggota Komisi D DRPR DKI Jakarta Panji Virgianto saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan.
Saat melakukan sidak ke Ragunan, Doni dan Panji tak langsung menuju kandang Juve, tetapi mengunjungi hewan-hewan lainnya untuk diperiksa terlebih dahulu.
"Kami melihat dulu hewan-hewan yang lain seperti apa, kami tidak menemukan hewan yang kurus di Ragunan," tuturnya.
Setelah melihat hewan-hewan lain yang ada di Ragunan, barulah Doni dan Panji melakukan sidak ke kandang Juve.
Saat mengunjungi Juve, Doni mengatakan bahwa harimau benggala itu sempat mengaum dengan lantangnya.
Kondisi Juve dinilai Doni tergolong prima karena dapat mengaum secara lantang.
Meski kondisinya prima, rupanya Juve berpontensi mengidap suatu kelainan yang akan memengaruhi kualitas hidupnya.
Berdasarkan informasi dokter yang merawat Juve, Heru mengatakan kalau Juve berpotensi menderita hip dysplasia atau kondisi saat pinggul tumbuh tidak normal.
Baca juga: Harimau Juve di Ragunan Berpotensi Derita Hyp Dysplasia, Kondisi Pinggul Tumbuh Tak Normal
Hal ini yang diduga menyebabkan badan bagian belakang Juve kecil.
Kata Doni, pengelola Taman Margasatwa Ragunan tidak melakukan operasi mengingat usia Juve yang sudah lanjut. Juve kini berusia 16 tahun.
Pertimbangan lain, lanjut Doni, bisa jadi Juve justru merasa tidak nyaman usai dioperasi.
"Kenapa tidak dioperasi? Karena pertimbangan usia. Lalu, dia (Juve) nanti bisa stres hanya dalam kandang. Pasca-operasinya akan beresiko, serta hasil operasinya belum tentu akan membuat dia lebih nyaman," terang Doni.