Kereta api vs mobil di Tambun
Insiden tabrakan maut melibatkan minibus Avanza dan kereta api Argo Sindoro CC 206 13 52 jurusan Semarang-Gambir PP terjadi di dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa, 21 Juni.
Rochim Mustadi (40), yang berada di dalam mobil, tertabrak dan terseret sejauh hampir satu kilometer dari lokasi tabrakan.
Sebelum tabrakan terjadi, istri dan satu orang anaknya sudah lebih dahulu keluar dari mobil. Mereka berdua bergegas keluar dari mobil dan berhasil menyelamatkan diri.
Sementara korban yang kala itu berada di dalam tak mampu kabur. Tubuhnya ikut terseret di dalam mobil dan dinyatakan meninggal dunia.
Penjaga pintu perlintasan sebidang di gang Walet, Bambang Suherman (51) menuturkan tabrakan maut itu bermula ketika mobil Avanza bernomor polisi B 2539 FMB melintas dari arah Jalan Stadion Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Saat mesin mati, kereta Argo Sindoro kemudian datang dan tabrakan maut tidak dapat terhindarkan.
Di dalam mobil, lanjut Bambang, terlihat anak dan istri korban. Namun, saat mesin mati, anak dan istri korban sudah lebih dahulu keluar dari mobil dan selamat dari insiden tersebut.
"Tapi korban enggak sempat turun, mungkin masih mau usaha buat menyalakan mobil," ungkap Bambang, di lokasi kejadian.
Baca juga: Avanza Ditabrak Kereta Jarak Jauh di Dekat Stasiun Tambun, Satu Orang Meninggal Dunia
Warga sekitar lokasi kejadian juga berusaha meneriaki korban, namun nahas, korban tidak sempat menyelamatkan dirinya.
"Pas mobil mati mesinnya, warga sudah teriaki, enggak sempat turun dia," imbuh dia.
Proses evakuasi pun tidak sepenuhnya berjalan dengan mulus hingga menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi.
Kanit Gakkum Polres Metro Bekasi Inspektur Satu Carmin mengatakan, ada sejumlah kendala yang dialami petugas saat mengevakuasi minibus tersebut.
"Kendalanya banyak kabel, kemudian jalan sempit, hanya bisa dilalui kendaraan light truck, yang besar tidak bisa masuk," ucap Carmin usai evakuasi.
Setelah memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, kendaraan yang ringsek itu berhasil dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke Kantor Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi.
Belakangan diketahui, Rochim Mustadi dan juga istrinya, merupakan kader aktif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Usai insiden yang menimpa Rochim, PT KAI Daop 1 Jakarta pun langsung menyatakan segera untuk menutup pelintasan sebidang liar di KM 34+4/5 petak jalan Cikarang-Tambun.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa saat itu mengatakan, penutupan dilakukan demi keselamatan dan keamanan warga.
"Penutupan pelintasan liar ini tentunya merupakan bagian dari dukungan KAI untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan KA serta masyarakat," ucap Eva.
Namun hingga penghujung tahun 2022, pihak PT KAI Daop 1 tak kunjung menutup perlintasan sebidang walet tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.